SANGATTA – Jelang pelaksanaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan diselenggarakan tahun ini, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim gencarkan segala persiapan.
Langkah pertama yang dilakukan BKPP ialah melibatkan sekira kurang lebih 17 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kutim dalam panitia pelaksana. Tidak hanya dinas-dinas pemerintah saja, namun mengajak pula Polres, Satpol PP, juga Dishub sebagai mitra pengamanan.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Kepala BKPP Kutim, Zainuddin Aspan, membahas penyusunan panitia serta tupoksinya. Tidak hanya itu, dirinya pun memaparkan, ada lima tahapan yang akan dilakukan. Dia menginginkan sarana dan prasarana harus optimal.
Meskipun dengan waktu yang relatif singkat, tetapi pihaknya terus berupaya menjalankan tes ini, mengingat di Kutim sudah lama vakum dan harus dihidupkan kembali tes bagi calon pns tersebut.
“Saat ini sudah memasuki tahap pertama, di sini akan dibahas segala kebutuhan dan teknis pelaksanaan,” ujarnya saat memimpin rapat di Ruang Arau.
Diperkirakan jumlah pelamar mencapai 5.000-6.000 orang. Sehingga, dirinya meminta kerja sama dan tanggung jawab yang ekstra. Mengingat pelaksanaan tidak lama lagi. Kemudian, ia juga mengingatkan kondisi ruangan yang terbatas, dengan jumlah komputer 100 unit dipastikan membutuhkan waktu yang sangat panjang.
“Seluruh persiapan harus matang. Jangan sampai hal kecil tidak diperhatikan terus menjadi masalah besar. Panitia harus bekerja sama untuk menekan angka kesalahan,” tuturnya.
Zainuddin mulai memetakan jumlah peserta yang akan mengikuti tes, diperkirakan mencapai 500 orang perhari. Hingga waktu pelaksanaannya sejak pagi hingga sore hari. Selain itu, ia mengatakan sejak 19 September lalu, pihaknya sudah memasuki tahap informasi dibukanya lowongan CPNS.
“Kalau pendaftaran onlinenya akan dimulai 26 September 2018 nanti. Sementara masih dalam tahap pembentukan panitia,” katanya.
Nantinya ada dua kali pemberkasan arsip pelamar. Peserta datang ke BKPP untuk menyerahkan sekaligus pengecekan berkas. Selanjutnya proses seleksi CPNS 2018 menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT BKN) baik untuk pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Pengumuman SKD diinformasikan pada 16 Oktober 2018. Kemudian tes CAT dan SKB jatuh 20 Oktober, dan diumumkan pada 30 November 2018.
Dia menerangkan sejumlah kendala yang kerap dihadapinya. Seperti minimnya air, karena banyak pipa bocor sehingga tak berfungsi. Kemudian, jaringan internet yang kurang memadai, hingga kebutuhan perlengkapan layaknya meja lab komputer masih kurang 56 buah, kursi kurang 105 buah, AC standing butuh delapan unit, layar monitor 64 inch memerlukan dua unit, metal detector sama, membutuhkan dua unit, CCTV, tenda kursi 100 buah, dan genset.
“Kami terus berusaha menyelesaikan kekurangan ini tepat waktu agar di Hari H pelaksanaan CPNS tidak menghadapi kendala,” tuturnya.
Melakukan koordinasi menjadi salah satu cara yang dilakukannya, sehingga menurutnya persiapan hanya kurang 10 persen. Seperti permasalahan minim listrik, ia mengaku akan melayangkan surat pada PLN untuk tidak mematikan listrik di area tersebut dengan kurun waktu selama pelaksanaan.
“Tidak hanya listrik, tapi kami juga terus lakukan koordinasi perihal kebutuhan air, tempat istirahat, tempat mengantre, bahkan area khusus untuk ibu hamil dan menyusui,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post