Setidaknya ada empat proyek kereta api yang bakal dibangun pada 2025 hingga 2029. Menghubungkan Samarinda, Balikpapan dan IKN.
bontangpost.id – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim membutuhkan integrasi transportasi dari kawasan penyangga menuju Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Selain jalan tol yang saat ini sedang dibangun dan ditargetkan rampung tahun depan, pemerintah tengah menawarkan proyek transportasi lainnya. Yakni kereta api dari Balikpapan menuju Nusantara.
“Sekarang, sedang dikaji pembangunan jalur kereta api dari Balikpapan maupun di kawasan IKN sendiri,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat memberikan keterangan pers di Tokyo, Jepang, Jumat (10/11).
Basuki menuturkan, pembicaraan itu terjadi saat Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Akihito Tanaka menemui dirinya dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam jamuan makan siang di Jakarta, dua pekan lalu.
“Presiden JICA datang ke Jakarta, saya dan Menteri Perhubungan makan siang bersama untuk membicarakan itu,” kata Basuki.
Namun, sambung dia, belum ada kepastian Jepang akan menggarap studi kelaikan proyek tersebut. Berdasarkan perencanaan pemerintah, pembangunan jaringan kereta api di IKN akan dimulai pada 2025. Secara bertahap, ada empat proyek hingga 2029. Empat itu adalah kereta api bandara, perkotaan di dalam KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan), perkotaan di dalam Kalimantan, dan intercity.
Jika melihat Pasal 41 Peraturan Presiden Nomor 64/2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042, jaringan jalur kereta api yang akan dikembangkan di IKN akan mencakup jalur kereta api antarkota yang menghubungkan berbagai wilayah strategis.
Kereta Api Perkotaan Balikpapan-KIPP bakal dibangun sepanjang 143,33 kilometer dengan durasi perjalanan selama 88 menit. Jaringan sepanjang 125,73 kilometer berada di permukaan tanah (at grade), melayang (elevated) 14,6 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer.
Diperkirakan demand tahun 2040 bisa menampung sebesar 4.430.417 penumpang per tahun. Sedangkan KA Bandara menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dengan KIPP. Ada dua alternatif trace, yakni alternatif pertama hasil kajian tahun 2021 sepanjang 65,5 kilometer dengan waktu tempuh 29,8 menit yang melintasi empat stasiun.
Berada di permukaan tanah (at grade) 55,7 kilometer, melayang (elevated) 6,8 kilometer dan bawah tanah (underground) sejauh 3 kilometer. Pengadaan lahan menjadi satu dengan rencana trase KA Regional dan KA antarkota. Besaran demand tahun 2030 diperkirakan sebanyak 3.597.767 penumpang per tahun.
Sementara itu, alternatif kedua sepanjang 44,91 kilometer dengan layanan tiga stasiun. Jarak tempuh lebih pendek karena mengikuti right of way (ROW) jalan tol ruas Balikpapan–KIPP. Diprediksi tahun 2030 akan mengangkut penumpang 2.486.719 orang per tahun, lebih kecil ketimbang alternatif pertama.
Terpisah, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, Jepang sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pengembangan tiga daerah potensial. Yakni di Balikpapan, Samarinda, dan Nusantara. Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Menteri Pertanahan Infrastruktur dan Transportasi Jepang. Setidaknya, ada empat proyek kereta api yang bakal dibangun pada 2025 hingga 2029. Di lain sisi, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengusulkan anggaran 2024 sebesar Rp 9,8 triliun. Uang sebanyak itu termasuk untuk mendukung proyek kereta IKN.
Pada bagian lain, pembangunan IKN juga akan dibiayai perusahaan swasta nasional. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) selalu perusahaan pembiayaan dan layanan konsultasi infrastruktur swasta nasional menyetujui kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) di bidang pendanaan untuk pembangunan dan pengembangan IKN. Persetujuan ini ditunjukkan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak pada Kamis (9/11) di Kantor PT IIF, Prosperity Tower, Jakarta.
“Penandatanganan ini menunjukkan kesungguhan kami dalam pembangunan dan pengembangan IKN bersama PT IIF,” ujar Direktur Utama PT Bina Karya Boyke Prasetyanto. Menurutnya, PT IIF sebagai perusahaan swasta yang cocok terhadap visi pembangunan IKN. Dia menyebut, dari banyak tawaran kerja sama yang diterima Otorita IKN, atau langsung melalui PT Bina Karya (Persero), PT IIF dinilai sangat layak.
“PT IIF cocok dan memenuhi persyaratan sebagai mitra kami,” sebutnya. Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT IIF Trisnadi Yulrisman menyampaikan, salah satu keunikan pihaknya dibanding perusahaan pembiayaan lain adalah PT IIF memiliki pemahaman dan pengalaman mendalam dalam pelaksanaan prinsip environmental, social, and governance (ESG). (kip/riz2/k15)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post