BONTANG – Polusi udara kembali terjadi di Kota Taman. Berdasarkan data AirVisual peningkatan pencemaran udara terjadi sejak pukul 12.00 Wita, Jumat (13/9/2019).
Air Quality Index (AQI) di Bontang menunjukkan angka 81. Angka tersebut masuk dalam kategori sedang. Dua jam berselang peningkatan terjadi. Indikator AQI mencapai angka 108. Besaran itu masuk dalam klasifikasi tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Pukul 15.00 Wita tingkat polusi udara naik menjadi 152. Angka ini masuk dalam tidak sehat. Tingkat pencemaran udara kembali meningkat menjadi 161, dua jam kemudian.
Sementara berdasarkan particulate matter (PM) 2.5 angkanya berkisar di 152-161ug/m3. Pada pukul 15.00 hingga 17.00 Wita.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan, ambang batas sehat konsentrasi PM 2,5 di sebuah kota tak dapat lebih 25 mikrogram per meter kubik (ug/m3) dalam 24 jam. Sementara selama dua hari lalu konsentrasi PM berada di angka 49 sampai 100 ug/m3.
Diketahui, pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara menggunakan penghitungan konsentrasi enam polutan utama. Meliputi PM 2.5, PM 10, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan tingkat ozon.
Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang Syapriansyah mengatakan, situasi ini akibat terjadinya kebakaran lahan di Bontang Lestari. Tepatnya di sekitar kantor kelurahan.
“Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebarakan dan Penyelamatan (Disdamkartan) masih memadamkan api tersebut,” kata Sapriansyah.
Meski demikian, pengecekan tingkat polusi tidak dilakukan. DLH menunggu data ambang batas mutu baku udara yang dimiliki oleh PT Badak NGL dan PT Pupuk Kaltim.
“Setiap bulan ada pelaporan ke kami. Penghitungannya ada rumusnya,” ucapnya.
DLH mengimbau kepada warga Bontang untuk selalu menggunakan masker saat berpergian. Serta perbanyak konsumsi air putih. Pasalnya kebakaran lahan ini membuat hawa di Bontang menjadi panas.
Sapriansyah pun menampik jika kabut yang terjadi di siang hari merupakan kiriman dari daerah lain. Sebab, di Bontang pun terjadi kebakaran lahan. Sementara, Kepala BPBD Ahmad Yani memaparkan dua hari lalu terjadi kebakaran lahan sejumlah tiga kali. Dengan titik koordinat yang berbeda.
“Benar ada kebakaran lahan dua di Bontang Lestari dan satu di Bontang Kuala,” kata Ahmad Yani. Titik koordinat kebakaran lahan di Bontang Lestari menyasar RT 13 Jalan Abdi Negara dan RT 06 Jalan Karya Bakti. Sementara satu lokasi di Bontang Kuala yakni RT 16 Jalan KS Tubun.
“Waktu kejadian mulai pukul 14.00 hingga 22.00 Wita,” ucapnya. Sehubungan informasi di AirVisual polusi udara berpotensi terjadi hingga esok hari. Aplikasi yang tersedia di playstore dan appstore mengimbau kepada warga untuk menyalakan alat pembersih udara, menutup jendela rumah, dan menghindari aktivitas luar ruangan. (*/ak/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post