Bupati Target Semua Desa Punya Kampung KB
SANGATTA – Geliat pertumbuhan Keluarga Berencana (KB) di Kutai Timur (Kutim) menjadi yang terbaik se Kaltim. Namun sayang, pertumbuhan tersebut tidak dibarengi dengan penambahan tenaga penyuluh di setiap kecamatan.
Menurut Penyuluh Teluk Pandan, Valia Ali, ideal satu desa memiliki satu penyuluh. Faktanya, hampir seluruh kecamatan mayoritas hanya miliki satu orang penyuluh. Padahal, penyuluh KB merupakan ujung tombak dari keberhasilan program dari pusat tersebut.
“Kampung KB secara resmi tercatat sebayak tujuh unit. Setelah pada 14 Maret dilakukan pencanangan di Desa Martadinata. Sekaligus menempatkan Kecamatan Teluk Pandan, sebagai satu-satu kecamatan yang memiliki dua kampung KB. Hanya yang disayangkan, seharusnya satu desa satu penyuluh, namun nyatanya sekarang, satu kecamatan hanya satu penyuluh,” ujar Valia.
Padahal, kerja penyuluh akan semakin berat kala menghadapi masyarakat desa yang masih berpegang pada paradigma banyak anak banyak rejeki. Padahal kondisi perekonomian keluarga tergolong kurang mampu. Alhasil, akibat pendangan subjektif tersebut, anak yang menjadi korban.
“Jadi memang diperlukan penyuluh yang konsen. Satu desa satu penyuluh. Bukan satu kecamatan satu penyuluh. Parahnya, tiap-tiap desa sangat berjauhan. Tentu, kinerja penyuluh tidak akan maksimal,” katanya.
Parahnya, saat ini tidak hanya masyarakat awam saja yang belum peduli masalah KB, akan tetapi aparat desa dan kecamatan pun turut mengabaikan hal itu. Sehingga, penyuluh masih minim dukungan dari unsur pemerintahan. Padahal, keberhasilan kampung KB terletak dari adanya sinergi antara penyuluh, aparat desa maupun pihak perusahaan. “Kami hanya minta dukungan dari semua pihak. Sehingga, program kita bersama ini dapat berjalan lancar dan sukses,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kutim, Ismunandar, menarget 18 kecamatan se- Kutim minimal memiliki satu kampung KB. Berbeda dengan Teluk Pandan, ditarget satu desa memiliki dua Kampung KB. Perlakukan istimewa tersebut diberikan lantaran Teluk Pandan dianggap aktif dalam menyuarakan KB kepada masyarakat. “Jadi target kami ke depan, semua desa memiliki Kampung KB. Mudahan saja, hal itu bisa terwujud,” katanya.
Mengenai kekurangan tenaga penyuluh, dirinya mengaku akan memperjuangkan hal tersebut. Akan tetapi, dilakukan secara bertahap. Karena diketahui, Kutim saat ini tengah dilanda defisit. “Terkait kekurangan tenaga penyuluh akan dipenuhi secara bertahap,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post