SANGATTA – Ada saja yang memanfaatkan tragedi tabrakan tongkang dan kapal nelayan di Pulau Mangkalihat, Kutim.
Nama Kapolres Teddy Ristiawan, Wakapolres, dan Kapolsek Sangatta namanya dicatut.
Tiga nama ini dimanfaatkan untuk memeras pemilik kapal tongkang tersebut.
Tanpa pikir panjang, pengusaha itu melakukan transfer tunai ke rekening penipu sebesar Rp 170 juta.
“Atas nama saya, pak Waka, dan Kapolsek meminta uang. Padahal itu tidak ada. Itu hanya penipuan. Pemilik kapal rugi Rp 170 juta,” ujar Kapolres Teddy Ristiawan.
Uang tersebut kayanya, diakui untuk membeli BBM, ongkos mencari korban, dan lainnya.
“Mendengar kabar jika hal itu bohong, maka pengusaha itu langsung lapor polisi,” katanya.
Namun sayang, usaha untuk memblokir uang gagal. Uang tersebut sudah lenyap ditarik pelaku. Dari informasi awal lacakan, mereka semua berada di Sulawesi.
“Jadi mereka menggunakan tiga nomor. Saat kami lacak nomernya, ternyata mereka berada di Sulawesi.
Mengenai tindak lanjutnya, semua diserahkan kepada petugas di Samarinda. Sebab, laporan masuk ke Samarinda bukan Kutim.
“Petugas di Samarinda yang menyelesaikan,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: