BONTANGPOST.ID, Bontang – Arif Rahmatullah, pemuda asal Bontang bakal merilis film pendek mengenai kondisi perairan di Bontang.
Berangkat dari fenomena maraknya pengeboman ikan di laut Bontang, ia tergerak untuk mengangkat persoalan tersebut. Terlebih ia harus menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswa jurusan televisi dan film.
Film berjudul “Kata Laut untuk Pelaut” ini menceritakan kejadian bom ikan yang kerap terjadi di wilayah pesisir 2016 silam. Mengingat kala itu, kondisi illegal fishing alias pengeboman ikan sangat tinggi.
Berlimpah dan indahnya laut Bontang yang mesti terusik dengan kehidupan di sisi lain yang gelisah. Padahal, alam dan laut juga menyajikan penghidupan.
“Itu yang mendasari kami untuk menggarap film pendek ini,” ungkap Arif.
Ia menuturkan, sejatinya naskah telah rampung pada 2022 lalu. Namun pihaknya memilih melakukan riset dan observasi lanjutan. Begitupun membuka ruang konsultasi kepada sejumlah pihak terkait. Salah satunya dengan Dinas Perikanan Provinsi Kaltim hingga Polres Bontang.
“Ternyata kondisinya memang Bontang masuk zona merah pelaku illegal fishing di Kaltim. Hampir setiap tahun selalu ada (kasus illegal fishing),” tutur pria yang bermukim di wilayah Bontang Baru itu.
Lebih lanjut, film berdurasi 25 menit ini diharapkan dapat menggugah perasaan penonton, terutama masyarakat Bontang, agar menyadari efek pengeboman ikan.
Meski dalam artian luas tidak menghentikan kasus pengeboman ikan yang kerap terjadi, namun film ini menjadi satu dari sekian banyak yang menyuarakan pentingnya menjaga serta mencintai alam dan lautan.
“Film ini tayang pada Jumat (14/2/2025),” pungkasnya. (*)