Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Rabu, 8 Februari 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Nasional

Kecanduan Gim Online, Dua Bocah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Reporter: Redaksi
Senin, 16 Mei 2022, 14:30 WITA
dalam Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
Ilustrasi

Ilustrasi

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Dua bocah harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Penyebabnya, karena mereka tak bisa lepas dari gawai, khususnya permainan gim online yang saat ini merajalela.

Untungnya dua anak ini bisa disembuhkan berkat perawatan dari rumah sakit. Kedua anak ini berasal dari Kota Banjarmasin yang masih berusia 14 tahun dan dari Kabupaten Banjar yang bahkan masih berusia 11 tahun. “Hanya dua kasus itu sampai ini. Alhamdulillah tahun ini tak ada,” ujar Wakil Direktur Pelayanan Medik, RSJ Sambang Lihum, Yuyun kemarin.

Di tahun lalu, pasien yang berasal dari Kabupaten Banjar dirawat dari tanggal 5 sampai tanggal 19 Juni. Sementara pasien kedua, dirawat dari 13 sampai 27 Oktober tahun lalu. “Mereka diantar keluarganya untuk dirawat, karena memang kondisi kejiwaannya sempat terganggu,” katanya.

Dia tak bisa menjelaskan terperinci bagaimana kondisi dua anak tersebut. Pasalnya dia baru saja menempati jabatan di RSJ Sambang Lihum saat promosi dan mutasi jabatan di Pemprov Kalsel belum lama tadi. “Dari informasi yang saya dapatkan, memang sang anak kejiwaannya sudah terganggu. Tak bisa lepas dari gawainya,” tuturnya.

Terpisah, Psikolog dari Fakultas Kedokteran ULM Sukma Noor Akbar menjelaskan, data dari survey APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), gim online merupakan konten hiburan yang termasuk paling banyak di akses yakni 16,5 persen, setelah video online dengan persentase 49,3 persen.

Baca Juga:  Asyik Main Game Online, Pemuda di Samarinda Tewas

Tak bisa dipungkiri, hal ini sebutnya, juga dampak dari pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi yang sangat canggih. Mirisnya generasi milenial dengan mudahnya menggunakan gawainya maupun PC tanpa kontrol maksimal dari orangtuanya.

Dikatakan Sukma, penggunaan gim online ini sangat populer khususnya bagi anak dan remaja. Meski ada dampak positif, namun jika tanpa kontrol, dampak negatif tentu saja akan mempengaruhi terhadap kejiwaan anak, apalagi di usia mereka yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Dia mencontohkan, saat ini sangat mudah melihat anak di bawah umur 5 tahun yang pandai bermain gawai. Bahkan sudah memahami memainkan gim online dan mampu fokus berjam-jam di layar smartphone mereka. “Jangan sampai karena tak dikontrol, akan menjadi candu dan membuat anak pikirannya bahkan kejiwaannya terganggu,” ujar Sukma kemarin.

Baca Juga:  Usir Jenuh dengan Gim Online, Pemuda Bontang Berharap IeSPA Segera Dibentuk

Kecanggihan teknologi saat ini yang tak bisa dibendung, memerlukan pengawasan orangtua. Orangtua harus tegas dan perlu mengatur penggunaan, durasi, lokasi dan konten yang dilihat dan dipermainkan oleh anak. “Jangan sampai konten yang dipermaikan anak bersifat negatif atau kekerasan sehingga akan mempengaruhi kepribadian anak selanjutnya,” tambahnya.

Ketua HIMPSI Kalsel ini menerangkan, anak-anak memiliki kepekaan yang tinggi. Anak-anak juga sangat cepat dan mudah dalam meniru. Selain itu, faktor lain anak bisa kecanduan disebabkan pula lingkaran pertemanannya yang merupakan pemain game online. “Sehingga anak-anak rentan untuk adiksi gim online,” imbuhnya.

Selain berdampak terhadap pendidikan, yang akhirnya anak menjadi malas belajar dan berujung pada menurunnya prestasi. Yang paling parah adalah, disaat tidak dituruti keinginan sang anak, maka anak yang masih labil emosinya bisa saja akan mengamuk, agresif. “Adiksi gim online sendiri adalah ketergantungan individu secara berlebihan terhadap game online dengan ingin melakukan secara terus-menerus yang pada akhirnya menimbulkan efek negatif pada fisik maupun psikologis individu,” paparnya.

Baca Juga:  Asyik Main Game Online, Pemuda di Samarinda Tewas

Lalu apa yang harus dilakukan agar anak bisa terhindar dari ini? Dia mengatakan, orangtua perlu modifikasi perilaku dan lingkungan. “Orangtua diharapkan bisa bersikap tegas mengelola penggunaan gawai dan mengarahkan anak dengan kegiatan positif lainnya. Jangan malah sebaliknya, membiarkan,” tandasnya. (mof/by/ran)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: gim online
PindaiBagikan83Tweet52Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Asyik Main Game Online, Pemuda di Samarinda Tewas 1

Asyik Main Game Online, Pemuda di Samarinda Tewas

Minggu, 13 Februari 2022, 19:02 WITA
Usir Jenuh dengan Gim Online, Pemuda Bontang Berharap IeSPA Segera Dibentuk 2

Usir Jenuh dengan Gim Online, Pemuda Bontang Berharap IeSPA Segera Dibentuk

Jumat, 18 Januari 2019, 20:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris

AH Minta Rekomendasi ke Perusahaan Kutim Dicabut, Gulirkan Wacana Interpelasi

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Cooker hood sempat dijilat api di Jalan Awang Long (foto:PPID Disdamkartan Bontang)

Lupa Matikan Kompor, Rumah di Jalan Awang Long Nyaris Terbakar

Kamis, 2 Februari 2023, 09:20 WITA
Banjir merendam Jalan Ahmad Yani

Pemkot Bontang Klaim Luasan Lahan Terdampak Banjir Berkurang

Senin, 6 Februari 2023, 14:40 WITA
Tahun ini pembangunan turap berada di dua kelurahan yakni Gunung Elai dan Api-Api

Penurapan Sungai Sepanjang 580 Meter di Dua Kelurahan Butuh Rp 28,2 Miliar

Kamis, 2 Februari 2023, 12:00 WITA
Banjir di Parepare
(Foto: Erwin Eka Pratama)

5.292 Warga Terdampak Banjir di Parepare, Dua Meninggal, Belasan Rumah Rusak

Jumat, 3 Februari 2023, 11:52 WITA
Ilustrasi

Nelayan di Bontang Bakal Dapat Bantuan Mesin Kapal, Pemkot Gelontorkan Rp 1,1 Miliar

Senin, 6 Februari 2023, 12:00 WITA
Syahril (kanan) dan Irwan.

Sidang Pembakaran Warung Cilelaki, Dua Terdakwa Terancam 12 Tahun Penjara

Rabu, 8 Februari 2023, 17:01 WITA
Tempat sampah yang dulunya berada di samping gerbang Kompleks Halal Square sudah dipindahkan. Warga mesti membuang sampah di TPST. (Lutfi/bontangpost.id)

Penerapan Denda Buang Sampah Sembarangan Menunggu Peraturan Wali Kota

Rabu, 8 Februari 2023, 15:43 WITA
Titik awal rencana lokasi pembangunan jalan penghubung Berbas Pantai-Tanjung Laut Indah.

Proyek Jalan Penghubung Berbas Pantai-Tanjung Laut Indah Dilanjutkan

Rabu, 8 Februari 2023, 14:54 WITA
Christian Atsu (inset) menjadi salah satu korban gempa besar Turki. (Mirror)

Mantan Pemain Chelsea Selamat setelah 24 Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Turki

Rabu, 8 Februari 2023, 14:31 WITA
Dinas PUPRK usulkan renovasi 185 rumah tidak layak huni

Gelontorkan Rp 3,7 Miliar, 185 Rumah Tidak Layak Huni di Bontang Direnovasi

Rabu, 8 Februari 2023, 11:46 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development