SANGATTA – Ketersedian pupuk untuk wilayah Kutim dipastikan aman di tahun ini. Namun salah satu kendala yang paling besar adalah persoalan distribusi.
Untuk informasi, kebutuhan atau kuota pupuk bersubsidi tahun 2018 di Kutim sebanyak 8.874 ton. Namun terdapat kendala yang masih muncul di lapangan.
“Kendala saat ini masih soal keterlambatan dalam pendistribusian. Mengingat, jarak yang jauh dan sarana prasarana yang belum memadai. Seperti di Kecamatan Long Mesangat, Karangan, dan Sandaran,” kata Kepala Seksi Pengelolaan lahan dan Air Dinas Pertanian Kutim, Ahmad Witro.
Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan penandatanganan
Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) pupuk bersubsidi tahun 2018 dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai distributor. Salah satu tujuannya ialah mensosialisasikan terkait tertib administrasi dan penentuan kuota pupuk bersubsidi.
Berikut memastikan kerjasama antara kios pengecer dengan distributor serta penyedia. Mengingat wilayah pembagian pupuk bersubsidi menjadi satu dengan kota Bontang.
“Pupuk bersubsidi sudah siap didistribusikan oleh distributor,” katanya.
Kepala Pemasaran PT Pupuk Kaltim Wiwik mengungkapkan, untuk ketersedian pupuk di Kutim dipastikan aman pada tahun 2018 ini. Baik ketersedian maupun jumlah yang diingikan.
“Kami siap stoknya. Tinggal berapa permintaan dari Kabupaten. Jadi aman saja,” ujar Wiwi.
Masing masing kabupaten termasuk Kutim dipersilahkan mengusulkan kebutuhan pupuk yang diinginkan sesuai kebutuhan. Pihaknya akan memenuhi semua kebutuhan tersebut tanpa pengecualian sedikitpun.
“Jika masih dibutuhkan ajukan saja. Kapanpun dan berapapun kami akan penuhi,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: