Sulhan Numpang Mobil Kolega, Abdul Malik Rencana Beli Mobil Bekas
Kejadian menarik anggota DPRD dalam perjalanan menuju Sekretariat DPRD, selepas ditariknya mobil dinas (mobdin) pasca pengesahan revisi kedua atas Perda nomor 2 tahun 2005 sangatlah beragam. Ada yang menebeng anggota DPRD lainnya hingga berpanas-panas menggunakan sarana transportasi roda dua.
ADIEL KUNDHARA, Bontang
Ikuti keputusan yang telah disahkan, itulah kalimat yang sering terucap oleh anggota DPRD menanggapi penarikan mobdin. Anggota Komisi III Sulhan misalnya, dirinya sebut pengembalian mobdin sebagai wujud ketaatan akan peraturan yang berlaku. “Taat aturan saja, takunya nanti kalau tetap memakai mobil dinas jadi dobel anggaran,” tuturnya.
Ia mengatakan, dengan ditariknya mobdin tidak menghambat tugas, fungsi, dan kedudukannya sebagai wakil rakyat. Sehubungan dengan moda transportasi yang dipakainya kelak, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini masih akan nebeng beberapa anggota DPRD lainnya, terutama yang duduk di Komisi III.
“Saya sementara ini ikut bapak (anggota DPRD, Red.) yang lain. Ada pak Suhut Harianto dan Agus Suhadi yang selalu singgah ke rumah terlebih dahulu untuk pergi bersama-sama,” ucapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekjen PPP ini juga tidak mengetahui sampai kapan ia ikut serta melakukan perjalanan bersama. Namun, ia juga membuat langkah jikalau tidak ada anggota DPRD lain yang mengajaknya bersama, yakni menggunakan kendaraan roda dua miliknya. “Tidak tahu nebengnya sampai kapan, kalau tidak ya pakai motor saja perginya,” ungkapnya.
Sampai saat ini, ia belum mengetahui terkait waktu pencairan tunjangan transportasi dan besaran nilainya sebagai pengganti ditariknya mobdin. Akan tetapi anggota Fraksi Amanat Demokrat Pembangunan Sejahtera (ADPS) ini memiliki impian untuk membeli kendaraan pribadi dengan sistem mengangsur atau kredit, jikalau besaran nominal tunjangan transportasi tersebut sudah dapat dipastikan.
Lain Sulhan, lain pula yang dilakukan oleh Sekretaris Komisi I DPRD Abdul Malik, ia memastikan akan menggunakan motor bebek untuk taklukkan aspal menuju Sekretariat DPRD. Hal ini sudah dilakukannya sejak Rabu (2/8) lalu.
“Sementara real sesuai kebiasaan saya, karena tidak punya mobil pribadi jadi menggunakan motor saja,” katanya.
Perkembangan ke depan, anggota Badan Anggaran DPRD ini akan melakukan pembelian mobil bekas. Akan tetapi, ia akan melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap besaran nilai kenaikan tunjangan dengan pengeluaran keluarga terutama menyangkut biaya pendidikan buah hatinya.
“Tidak memaksakan sesuatu, saya lebih mengutamakan pendidikan keenam anak-anak saya,” tuturnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sudah menyerahkan kunci dan kelengkapan surat kendaraan pada Selasa (1/8) lalu. Sempat terjadi kekeliruan lokasi pengembalian, karena ia menganggap mobil berplat merah itu dikembalikan ke Sekretariat Daerah, setelah ditelusuri ternyata mobdin wajib diparkirkan di Sekretariat DPRD. (bersambung)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post