Menjalankan usaha sesuai hobi tentu menyenangkan. Begitupula yang dialami Choirul Azhar, pengusaha yang bergerak di bidang olahraga khususnya Bulutangkis. Selama 26 tahun Sukses menekuni bisnis ‘tepok bulu’.
Yusva Alam, Bontang
Choirul, begitulah sapaan akrabnya. Pria kelahiran Padang 62 tahun silam ini selalu bersemangat bila berbicara mengenai bulutangkis. Bagaimana tidak, dunia bulutangkis sudah menjadi hobinya sejak masih remaja. Ditambah lagi, olahraga yang awalnya hanya sekadar hobi tersebut, kini menjelma menjadi sebuah bisnis, yang telah digelutinya puluhan tahun.
Perjalanan bisnisnya di bidang olahraga inipun tidaklah mulus. Sebelum memutuskan menggeluti bisnis bulutangkis, Choirul sudah berganti-ganti jenis usaha. “Bisnis-bisnis yang sebelumnya pernah saya jalani, rata-rata tidak berlangsung lama. Hanya bisnis olahraga ini yang mampu bertahan hingga saat ini,” ujarnya.
Diceritakannya, awal dirinya memutuskan terjun di dunia usaha bidang olahraga ini pada tahun 1991. Saat itu ia melihat peluang di Bontang belum memiliki gedung bulutangkis untuk umum. Karena itu, Ia memiliki ide membangun gedung bulutangkis untuk umum di kawasan Berbas. Seiring berjalannya waktu, idenya ini membuahkan hasil.
Banyak warga Bontang yang memanfaatkan gedung bulutangkis tersebut untuk berlatih. “Setelah usaha persewaan lapangan ini berjalan lancar, saya mengembangkan usaha menjual perlengkapan badminton,” imbuhnya.
Ternyata usaha perlengkapan badminton ini juga berjalan lancar. Yang tadinya usaha skala kecil-kecilan di dalam gedung bulutangkis, Choirul mulai melebarkan sayap dengan membuka toko di luar gedung bernama Mega Sport, namun masih di kawasan Berbas.
Perjalanan bisnisnya ini terus berlangsung lancar. Hingga di tahun 2005 Ia melebarkan sayap, kembali membuka toko ketiga di Jalan Brigjend Katamso, kawasan Kilo 6. Namun begitu, bukan berarti perjalanan usahanya tidak menemui kendala. Pasang surut dunia usaha pun kerap dialaminya. Utamanya pada naik turunnya penjualan.
Kalau bulan-bulan biasanya penjualan menurun karena pengaruh gajian. Saat ‘tanggal tua’ tentunya sepi pembeli, sedangkan ‘tanggal muda penjualannya meningkat tajam. Sedangkan saat ini diakuinya, penjualannya sedang menurun drastis karena pengaruh kondisi defisit yang dialami Pemkot Bontang.
“Kebanyakan penghobi bulutangkis di Bontang berstatus karyawan. Bahkan pengguna lapangan bulutangkis saya juga rata-rata malam hari. Siang sepi karena banyak yang bekerja,” jelasnya.
Walaupun terpengaruh defisit anggaran, namun usahanya masih tetap berjalan. Hal ini menurutnya karena usahanya tersebut sudah memiliki nama baik yang telah dibangunnya sejak lama. Sehingga banyak pelanggannya yang tetap bertahan.
“Saya ini walaupun bukan atlet, tapi banyak pelanggan yang meminta referensi sebelum memutuskan membeli perlengkapan bulutangkis. Rata-rata pelanggan percaya dengan pengalaman saya yang telah bergelut di dunia bulutangkis puluhan tahun,” bebernya.
Kedepannya, Ia memastikan akan terus menggeluti usaha ini. Karena selain sesuai dengan hobinya, usaha ini juga sudah mendarah daging ke anak-anaknya. Semua anaknya pun sangat hobi bermain bulutangkis, utamanya anak lelakinya bernama Donald. Karena selain hobi juga pernah bersekolah bulutangkis di salahsatu klub di Samarinda. Saat ini Donald juga menjalankan usaha yang sama dengan sang ayah.
“Alhamdulillah sudah ada anak saya yang memiliki usaha serupa. Kedepannya, saya ingin mengembangkan usaha ini pada cabang olahraga yang lain,” pungkasnya.
Iapun memberikan saran kepada masyarakat yang ingin berwirausaha, agar menjalan usaha sesuai dengan minat yang dimiliki. Pasca memutuskan jenis usaha, yang harus dilakukan adalah bekerja keras dan fokus pada jenis usaha tersebut. (*)
Tentang Choirul:
Nama: Choirul Azhar
TTL: Padang, 5/5/1955
Alamat: Jalan Brigjend Katamso RT 45 No 21
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post