Selain memiliki dasar pendidikan ilmu agama sejak bersekolah di Madrasah Ibtidaiah (MI), menjadi seorang mubalig merupakan panggilan hati. Itulah pengakuan Amiruddin, pria asli Sopeng, Sulawesi Selatan ini.
RACHMAN WAHID, Bontang
MERANTAU ke Kota Taman pada medio 1991 silam, membawa Amiruddin pada pertemuan dengan salah seorang sahabat yang berkecimpung di dunia dakwah. Merasa sudah terlatih sejak Madrasah Tsanawiyah, pengalaman itu coba ia terapkan pertama kali berdakwah di Masjid Raya Alam Loktuan pada 1992 lalu. Sejak saat itulah, Amiruddin terus menggali ilmu agama Islam melalui pelatihan yang diselenggarakan beberapa masjid di Bontang.
Motivasi terbesar bapak tiga anak ini menjadi pendakwah, tak lain karena faktor orangtuanya. Menyadari minimnya ilmu agama yang diperoleh orangtuanya yang tinggal di pelosok desa Sopeng, Sulsel. Membuatnya terpanggil menjadi seorang pendakwah. Agar masyarakat Bontang, khususnya berada di pelosok pesisir dapat mempelajari ilmu agama Islam melalui kunjungan para mubalig.
Ia mengaku, banyak perubahan yang dirasakan sejak pertama menjadi mubalig sampai saat ini adalah ketika melihat kemajuan masyarakat Bontang, seiring perkembangan waktu semakin bertambah pula pemahamannya mengenai ilmu agama Islam.
“Perkembangannya drastis sekali, terutama di wilayah Loktuan dan Guntung. Kalau dulu, masyarakat Islam terbilang minoritas. Sekarang sudah jadi mayoritas,” ujarnya.
Kala Bontang Post menanyakan suka duka menjadi seorang mubalig yang sudah dilakoninya selama 22 tahun ini, Amiruddin mengaku, lebih banyak merasakan sukanya. Terutama saat ia dapat mengunjungi tempat-tempat seperti daerah pesisir yang belum pernah didatangi sebelumnya. Membuat dia bertambah ilmu, mempelajari karakter serta kehidupan masyarakat diluar kebiasaan yang sering ditemuinya.
“Kalau dukanya, ketika bertemu dengan masyarakat yang masih minum pengetahuan agamanya,” tambah dia.
Tantangan terbesar bagi suami Aminah Said ini kala itu, saat akan melakukan dakwah, terkendala hujan. Sebab, ia belum memilki kendaraan roda empat yang dapat mengantarkan niat berdakwahnya dalam sitauasi apapun. Namun, itu menjadi motivasi terbesarnya untuk tetap memaksimalkan pelayanan pada masyarakat se-Bontang ketika jadwal berceramahnya sudah ditetapkan.
“Selain mengajar Sastra Arab di tiga sekolah, saya juga harus pintar-pintar mengatur jadwal berdakwal usai menjadi pengajar setiap Senin sampai Jumat,” tutup dia. (bersambung)
TENTANG AMIRUDDIN
NAMA: Amiruddin
TTL: Sopeng (Sulsel), 27 Juli 1963
ISTRI: Aminah Said
ANAK:
Anisa Mukaramah
Khairiyah
Ahmad Akmal
RIWAYAT PENDIDIKAN:
Madrasah Ibtidaiah Malongka, Sopeng
Madrasah Tsanawiyah Malongka, Sopeng
Madrasah Aliyah Negeri Sopeng
S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Makassar, Jurusan Sastra Arab
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post