BONTANG – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang berharap Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Api-Api segera dihuni. Pasalnya bila tidak dihuni, ditakutkan bangunan-bangunan yang ada malah rusak. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bontang, Rustam didampingi wakil ketua dan anggotanya serta Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DKPP) Bontang Edi Ronting dan supplier kontraktor Rusunawa Api-Api saat melakukan kunjungan ke Rusunawa Api-Api di Jalan KS Tubun, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Selasa (18/4) kemarin.
Rustam mengatakan, melihat media sudah memberitakan Rusunawa Api-Api segera dilaunching untuk dikontrakkan, pihaknya berharap rusunawa tersebut bisa segera dihuni sebelum bulan puasa dan hari raya Idulfitri. Bila itu tidak dilakukan, ditakutkan bangunan yang ada di sini seperti lantai-lantai bisa rusak karena tidak pernah dihuni. Percepatan hunian ini juga dilakukan guna membantu warga Bontang yang memiliki penghasilan rendah dan tidak memiliki rumah, dapat segera menempati rusunawa dengan harga murah ini.
“Melihat UMK Bontang, dengan harga sewa yang diberikan saya rasa tidak mahal,” tuturnya.
Dia menerangkan, bila yang menjadi masalah hunian karena belum dilakukan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal tersebut dikatakanya tidak menjadi masalah. Sebab hasil koordinasi dengan kementerian, meski belum dihibahkan, rusunawa ini sudah bisa ditempati asal bersurat terlebih dulu untuk meminjam. Tentunya dengan kebijakan tersebut, menurutnya tidak ada alasan lagi rusunawa ini untuk segera dihuni.
“Sesuai aturan, penghuni yang tinggal di sini (Rusunawa Api-Api, Red) tidak bisa dengan waktu yang lama, karena harapan kami mereka bisa mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Bontang, Suhut Hariyanto menuturkan, diharapkan tim pokja dapat memverifikasi kriteria calon penghuni dengan baik dan bijak. Sejatinya calon penghuni yang dipilih ini harus benar-benar warga memiliki penghasilan rendah dan tidak memiliki rumah.
“Saya tidak ingin ada pilih kasih dalam menetukan blok di rusunawa ini, mereka semua yang lolos harus diundi,” tegasnya.
Edi Ronting menjelaskan, rusunawa ini sudah siap huni, namun untuk calon penghuninya, kelurahan masih memverikasi calon pendaftar. Ini dikarenakan mereka lah yang lebih mengetahui status warganya masuk dalam masyarakat berpenghasilan rendah atau bukan.
“Setelah dari kelurahan, barulah data tersebut masuk ke tim pokja yang nantinya akan memverifikasi calon penghuni sekaligus menentukan mereka mengisi blok atau kamar yang mana,” tukasnya. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post