BONTANGPOST.ID, Bontang – Beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Bontang belum selesai meski sudah memasuki awal 2025. Salah satunya ialah pembangunan jembatan depan SMPN 7 Bontang.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Anwar Nurdin mengatakan pada saat akhir kontrak yakni 31 Desember 2024 progresnya di angka 84 persen.
“Sisanya ialah pembuatan oprit di salah satu akses menuju jembatan. Khususnya di titik jalan Atletik,” kata Anwar.
Menurutnya kontraktor pun telah mengajukan masa penambahan waktu selama 14 hari. Pengerjaan finishing seperti pengecatan sudah dilakukan oleh kontraktor. Skema penambahan waktu yang diambil oleh kontraktor ini terdapat risiko. Bentuknya dengan pembayaran denda senilai Rp4,9 juta tiap harinya.
“Kalau lainnya seperti pemasangan hand railing itu sudah selesai,” ucapnya.
Kendala yang dihadapi kontraktor dalam proyek ini menyangkut pasang-surutnya air. Sementara aspek material sudah didatangkan sejak awal. Diketahui proyek ini digelontorkan anggaran senilai Rp4,9 miliar. Dikerjakan oleh CV Aldi Pratama.
Sebelumnya jembatan ini berbahan kayu. Alhasil banyak sampah yang tersangkut di bagian bawah jembatan. Kondisi ini membuat aliran air sungai tidak lancar. Lebar jembatan mencapai lima meter. Tujuannya agar infrastruktur ini dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Praktis sebelumnya akses hanya bisa digunakan oleh kendaraan roda dua. (*)