BONTANGPOST.ID, Bontang – Permasalahan keuangan di PT Laut Bontang Bersinar (LBB) kembali mendapat respon dari legislator. Pasca belum dibayarkannya gaji karyawan hingga saat ini.
Anggota DPRD Muhammad Sahib bahkan menantang direksi untuk buka-bukaan terkait kondisi keuangan di anak usaha Perumda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) tersebut.
“Kalau di dalam tidak ada masalah keuangan, harusnya berani dong sampaikan bagaimana kondisinya ke publik,” kata Sahib.
Politikus Partai NasDem ini menyebut upaya itu sangat penting. Mengingat PT LBB merupakan unit usaha BUMD kepunyaan Bontang. Jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut dan tidak ada solusi.
“Apalagi ini hak karyawan belum seluruhnya tersalurkan. Ini seperti masalah klasik yang terus-menerus,” ucapnya.
Ia memandang selama ini manajemen tidak mau terbuka. Walaupun sejatinya masyarakat pun mengetahui berapa pendapatan yang diraup oleh PT LBB. Sahib juga menyentil agar penggunaan keuangan perusahaan tidak menyasar untuk kepentingan direksi maupun manajemen.
“Harus terbuka dan jangan uang yang masuk dianggap uang pribadi,” tuturnya. Selain itu, jika PT LBB tidak mampu untuk mengoperasionalkan Pelabuhan Loktuan, ia berpendapat agar kewenangan itu dikembalikan seperti dulu.
Masalahnya ketika ditangani oleh PT Pelindo tidak ada permasalahan seperti ini. Bagi hasilnya pun juga langsung masuk ke kas daerah. “Ini warning jika sudah tidak mampu kembalikan saja ke Pelindo. Mereka tentu lebih professional,” terangnya.
Sehubungan dengan nasib karyawan PT LBB tentu ada solusi menurutnya. Salah satunya dengan Pelindo tetap memperkejakan mereka. “Saya rasa Pelindo mau untuk skema itu,” sebutnya.
Pada perjanjiannya, penyaluran gaji karyawan ditetapkan tiap tanggal 25. Tetapi hingga 8 Januari 2025 untuk bulan terakhir belum dibagikan. (*)