SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) meminta warga dapat mengerti dan memahami kondisi yang dialami pemerintah saat ini. Khususnya secara arif dan bijaksana dalam menyikapi defisit anggaran yang bakal kembali terjadi di tahun ini.
Dalam rapat koordinasi, Wabup tidak menampik jika selama dua tahun berjalan daerah kepemimpinan Bupati Ismunandar dan dirinya sudah terjadi dua kali defisit anggaran. Namun yang perlu dipahami dan diketahui kondisi tersebut bukan terjadi karena buruknya kepemimpinan. Akan tetapi, karena adanya pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat.
“Pemangkasan ini sifatnya nasional. Jadi bukan hanya di Kutim. Dan tidak pernah ada niatan bupati ataupun saya membuat ekonomi Kutim jadi jatuh,” ucap Kasmidi.
Untuk itu, lanjut dia, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) bisa menangkal isu negatif. Justru sebaliknya, sampaikan prestasi yang bisa dilakukan pemerintah di tengah kondisi krisis ekonomi.
“Dalam hitungan hari, beberapa proyek multiyears akan dimulai. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Karena, walau ada pemangkasan, tapi Pemkab sudah menyusun stategi agar roda pembangunan tetap bisa berjalan,” paparnya.
Selain itu, kata dia, kondisi defisit ini masih ringan dari beberapa daerah lain. Karena yang terjangkau hanya Rp 58 miliar. Sehingga, untuk mensiasatinya, beberapa program, khususnya perjalanan dinas, dan belanja yang tidak terlalu penting akan ditangkap. Sedangkan, untuk gaji pegawai, terutama tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) akan tetap diprioritaskan.
“Yang jelas kami akan prioritaskan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tutup Kasmidi. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: