Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kamis, 19 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Catatan Dahlan Iskan

Lain Bos Anbang Lain Pak Wang

Reporter: BontangPost
Selasa, 17 April 2018, 09:15 WITA
dalam Dahlan Iskan
3 menit dibaca
Merelakan Ditinggal Anak, Cucu, Menantu

Dahlan Iskan

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dahlan Iskan

Pistol. Lalu pisau. Lantas kantongan. Tiga kata itu populer di Tiongkok. Sejak Xi Jinping jadi presiden. Empat tahun lalu.

Itulah tahapan strategi. Dalam pemberantasan korupsi. Sekaligus menyelamatkan keuangan negara. Terutama akibat ancaman kredit macet gila-gilaan di bank pemerintah.

Pistol adalah perlambang angkatan bersenjata. Pisau melambangkan kepolisian. Kantong simbol dari pengusaha.

Tahap pertama Presiden Xi Jinping menertibkan dulu lingkungan angkatan bersenjata. Di samping jabatan presiden dia memang panglima tentara. 路海空 (lu hai kong). Darat, laut, udara. Polisi tidak menjadi bagian lu hai kong.

Tahap berikutnya adalah membersihkan kepolisian. Dua tahap itu dilakukan dalam dua tahun pertama masa jabatannya.

Setelah dua tahap itu presiden  lebih mudah membersihkan yang lain-lain. Termasuk kalangan pengusaha.

Anbang, perusahaan asuransi dari Ningbo itu (lihat disway kemarin) tidak berkutik. Backing-nya,  dari kalangan pistol dan pisau sudah tidak ada. Wu Xiaohui, bos besar Anbang, terlalu pede. Mokong. Tidak kooperatif. Kini dia tidak bisa lagi selamat.

Perusahaannya diambil alih pemerintah. Sepenuhnya. Wu Xiaohui ditangkap. Tunggu hukuman mati. Paling hoki seumur hidup. Tanpa potongan.

Konglomerat lain berpikir tujuh keliling. Ada yang langsung kooperatif: contohnya grup Wanda. Perusahaan real estate terbesar di Tiongkok.

Baca Juga:  Lambatnya Kereta Cepat

Pemiliknya: Wang Jianglin. Orang terkaya nomor 2 di Tiongkok. Topnya ampun-ampun. Bisnisnya merambah dunia, ke Hollywood, dan ke sepak bola Eropa.

Ke mana pun pergi Anda akan bertemu mal grup Wanda. Kemarin siang, di Ningbo ini, saya juga makan di mal Wanda. Ada Walmartnya. Saya kembali jadi orang kuno di mal ini. Akan saya ceritakan tersendiri kapan-kapan.

Wang Jianglin tidak mau senasib dengan Wu Xiaohui dari Ningbo. Pak Wang langsung ambil putusan: jual aset grup Wanda. Jual. Jual. Jual.

Begitu banyak mal yang dijual. Juga real estatenya. Di berbagai kota. Juga theme parknya. Di mana-mana. Juga sahamnya di beberapa perusahaan di Hollywood.

Minggu kemarin deal lagi: jual sahamnya di Atletico Madrid. Klub sepak bola di Spanyol itu. Dari 20 persen dia sisakan tinggal 3 persen.

Pak Wang memang berusaha seirama dengan program pemerintah. Termasuk dalam hal membeli Atletico Madrid itu. Tiongkok memang pengin membangun habis-habisan bidang yang paling gagal selama ini: sepak bola.

Presiden Xi Jinping sendiri yang ingin memajukan  sepak bola Tiongkok. Agar bisa ikut Piala Dunia tahun 2030an.

Baca Juga:  Ideologi Republik dari Kansas

Tiongkok sudah bisa unggul di segala bidang. Mengapa  sepak bolanya memble.

Didoronglah pengusahanya masuk ke sepak bola. Mulailah ada yang beli klub di Italia. Di Spanyol. Dan  masih selalu gagal nego dengan klub di Inggris.

Kompetisi dalam negerinya juga dibenahi. Pemain-main mahal dunia mulai merumput di Tiongkok. Kelak beberapa pemain Tiongkok akan dititipkan di klub Eropa.

Sepakbola Tiongkok memang hancur sejak lama. Akibat perjudian dan taruhan. Yang merajalela. Merusak pemain, pelatih, wasit dan pengurusnya. Bahkan sampai merusak rumputnya.

Pak Wang sudah menjual hampir separo asetnya. Untuk membayar hutangnya ke bank pemerintah. Untuk menyehatkan perekonomian negara. Tapi hidupnya bebas. Tetap mengendalikan grup Wanda. Tidak seperti Wu Xiaohui. Bahkan bulan lalu pak Wang masih tercatat sebagai orang terkaya nomor 4 di Tiongkok.

Dan pak Wang tetap membantu program pemerintah di bidang ini: sepakbola. Dia ingin memajukan sepakbola di kota kelahirannya: Dalian. Kota setingkat kabupaten di propinsi Liaoning.

Pak Wang membeli klub Dalian Yifang FC di kota itu. Kota tempat Wanda memulai usaha. Juga kota …hahaha… tempat anak pertama saya Azrul Ananda …. hahahha … bermalam berhari-hari bersama Ivo …. hahaha … dan hamil pula istrinya itu. Hamil pertama. Lahirlah Ayrton Seninha Ananda.

Baca Juga:  Baterai Lithium Tanpa Ember

Maka guyon kami sekeluarga: cucu saya itu made in China. Waktu itu, 11 tahun yang lalu, mereka ikut lama di Tiongkok.  Menunggu saya. Menjelang operasi ganti hati di Tianjin.

Pak Wang ingin menyelamatkan klub di kota asalnya itu: Dalian. Yang sekarang, minggu ini, berada di posisi terbawah. Terancam degradasi.

Jual, jual, jual adalah strategi pak Wang menghadapi keseriusan pemerintah menyelamatkan ekonomi negara.

Grup Wanda sebenarnya juga merambah Jakarta. Bekerjasama dengan salah satu real estate terbesar Indonesia. Entahlah. Apakah keikutsertaannya di situ juga dilepaskannya.

Sikap pak Wang dari Dalian itu bertolak belakang dengan Wu Xiaohui dari Ningbo. Dua-duanya jadi model. Baik dan buruk. Bagi konglomerat lainnya.

Tapi ada satu model lagi. Ada unsur dramanya. Dilakukan oleh konglomerat muda yang coba-coba. Tidak mokong seperti Wu Xiaohui. Tapi juga tidak kooperatip seperti pak Wang. Dia punya cara sendiri.  (Bersambung)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: catatan dahlan iksan
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan14Tweet9Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Menang Nirkuasa

Menang Nirkuasa

Jumat, 10 Mei 2019, 06:17 WITA
Bagaimana Menjaring Orang Mampu

Dokter Cerai

Kamis, 9 Mei 2019, 06:00 WITA
Kursi Roda

Kursi Roda

Selasa, 7 Mei 2019, 06:43 WITA
37 Derajat

37 Derajat

Senin, 6 Mei 2019, 05:57 WITA
Orang Suci

Orang Suci

Minggu, 5 Mei 2019, 12:01 WITA
Jantung Bocor

Jantung Bocor

Sabtu, 4 Mei 2019, 13:05 WITA
Postingan Selanjutnya
Kebakaran di Samarinda, Enam Nyawa Melayang

Kebakaran di Samarinda, Enam Nyawa Melayang

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Senin, 16 Mei 2022, 17:11 WITA
Penetapan PKPU Lamban, Tahapan Pemilu Tetap Dimulai Bulan Depan

Penetapan PKPU Lamban, Tahapan Pemilu Tetap Dimulai Bulan Depan

Kamis, 19 Mei 2022, 19:00 WITA
Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:55 WITA
Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:00 WITA
Bawa Sabu 22 Kilogram, Kurir Dijanji Upah Rp 300 Juta

Bawa Sabu 22 Kilogram, Kurir Dijanji Upah Rp 300 Juta

Kamis, 19 Mei 2022, 15:00 WITA
Pasca Lebaran, Pencari Kerja di Bontang Meningkat

Pasca Lebaran, Pencari Kerja di Bontang Meningkat

Kamis, 19 Mei 2022, 14:14 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.