SANGATTA – Ketua DPRD Kutim Mahyunadi yang belakangan viral di media sosial diisukan maju pilgub karena berfoto gandeng dengan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, kini terus melancarkan lobi politiknya. Kali ini, dia sowan ke Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Mahyunadi mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya dituliskan oleh pihak DPP Golkar sebagai bakal calon yang diusung, sehingga partai beringin memiliki pilihan alternatif, pasca Rita Widiasari terjerat kasus dugaan korupsi oleh KPK. “Saat itu, awalnya saya hanya berfoto biasa saja dengan Pak Kapolda (Safaruddin). Tapi ternyata animo masyarakat cukup besar terhadap isu bahwa saya akan maju pilgub,” ucap pentolan Golkar Kaltim tersebut.
Dia mengatakan, dirinya tak bisa melawan arus. Para pendukungnya pun menyatakan sepakat bila dia maju pada pilgub 2018. “Saya sebenarnya tak ingin mengecewakan pendukung saya saat maju sebagai Ketua DPRD Kutim dulu. Tapi saat saya tanyakan, ternyata mereka malah maunya saya maju ke pilgub. Ditambah perintah dari partai, jadinya saya tak bisa pasif, dan harus bergerak,” ungkap lelaki yang karib disapa Unad tersebut.
Lantas, ujar Unad, dirinya mulai melangkah melakukan lobi-lobi politik. Memulai beberapa pertemuan dengan tokoh -tokoh politik Kaltim. Pertama, yakni Rizal Effendi. Unad menemuinya di kediaman Rizal di Balikpapan.
Dalam pertemuan tersebut, adik nomor dua dari Wakil Ketua MPR RI Mahyudin tersebut menyatakan telah memiliki persamaan persepsi.
“Secara garis besar, kami sama-sama memiliki pemikira bajwa Kaltim ini butuh pemimpin yang berprestasi dan telah lama mengabdi di daerah. Juga, pemimpin yang baik menurut kami adalah yang tak memiliki masalah terkait kasus korupsi, baik terduga maupun terperiksa,” terang dia saat ditemui di Lobby Sekretariat DPRD Kutim, kemarin (15/11).
Dia melanjutkan, dirinya belum membicarakan masalah format pasangan jika kelak benar-benar maju bersama Rizal. “Saya pikir, biar Pak Rizal yang nomor satu (bakal calon gubernur) dan saya yang nomor dua (bakal calon wakil gubernur),” ungkapnya.
Unad mengaku, terkait fotonya yang berjabat tangan akrab dengan Safaruddin, sebenarnya hanya sekedar foto, tanpa adanya komunikasi politik. “Itu hanya kebetulan saya berfoto dengan beliau. Tapi saya belum ada melakukan komunikasi terhadap Kapolda. Saya malah baru mau atur jadwal untuk bersilaturahmi dengan beliau (Safaruddin) nanti,” imbuhnya.
Sebagai ancang-ancang dan untuk memperbanyak lobi politik, Unad pun mengaku, berikutnya akan menjadwalkan suatu pertemuan dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. “Nanti akan kita lihat lagi bagaimana peta politik yang tepat,” ujarnya.
Unad pun mengaku tak asal ambil langkah. Dirinya pernah melakukan suatu survei menggunakan jasa LSI pada 2015. Hitung-hitungan tersebut menyatakan, bahwa elektabilitas Unad di Kutim tinggi, hingga 50 persen lebih. “Makanya saya percaya untuk maju,” tuturnya.
Adapun komunikasi kepada keluarga terkait rencana dirinya melangkah maju ke pilgub 2018, memang belum dilakukannya. “Kecuali ada dorongan masyarakat yang lebih kuat lagi. Saya belum melakukan suksesi, karena tak ingin masyarakat Kutim pendukung saya merasa terkhianati, meski sebagian dari merekasudah terang-terangan mendukung,” ucap dia.
Adapun tema yang dibawa lelaki berusia 45 tahun tersebut, yakni maju sekaligus mewakili generasi zaman now. Diketahui, Unad merupakan bakal calon petarung di pilgub 2018 satu-satunya dari Kutim. (ver)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: