Hingga kemarin (21/6/2020), panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK dibuat bingung. Aplikasi untuk pendaftaran SMK belum juga disimulasikan.
bontangpost.id – Kendala pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA/SMK tahun ajaran ini mulai bermunculan. Ketika pendaftaran dibuka hari ini (22/6/2020), justru aplikasi jenjang SMK belum disimulasikan.
Sekretaris I Panitia PPDB cabang dinas (Cabdin) Bontang-Kutim Kasman Purba mengatakan, gelaran simulasi beberapa hari hanya teruntuk jenjang SMA. Akibatnya, satuan pendidikan belum bisa melihat mekanisme kerja aplikasi.
“Kami jadi tidak bisa menjawab pertanyaan masyarakat tentang bagaimana detail cara mendaftar. Belum siap aplikasinya,” kata Kasman.
Sehubungan itu, pihak sekolah hanya dapat memprediksi. Termasuk di dalamnya terkait usulan yang berkembang sehubungan pelaksanaan PPDB kepada penyedia jasa. Tentu saja mengacu petunjuk teknis (juknis) PPDB tahun ini.
“Jadi hanya bisa meraba-raba ketika pihak penyedia jasa memperlihatkan tentang aplikasi untuk jenjang SMA,” ucapnya.
Menurutnya, terdapat perbedaan di antara kedua jenjang ini. Pasalnya, pendaftar untuk jenjang SMA bisa memilih dua sekolah yang dituju. Sementara untuk SMK bisa mengambil tiga opsi kompetensi keahlian. Baik dalam satu satuan pendidikan sekaligus maupun berbeda.
Selain itu, pendaftar SMK wajib melampirkan dokumen surat keterangan sehat dan tidak buta warna di aplikasi itu. Tentunya, di dalam aplikasi wajib disertakan panel persyaratan ini. Kondisi seperti ini tidak satu kali dirasakan oleh panita PPDB. Tahun sebelumnya, simulasi juga tidak bisa dilakukan.
“Kenyataannya berulang. Kami juga tidak tahu penyebabnya apa. Pastinya juknis dan data siswa sudah lama dikirim,” ucapnya.
Berdasarkan informasi, penyedia jasa baru mengetahui bahwa pelaksanaan PPDB Bontang bergabung dengan Kutai Timur. Tepatnya saat melakukan video telekonferensi ketika menampilkan aplikasi untuk jenjang SMA, beberapa hari lalu. Akhirnya sistem aplikasi kembali diubah.
“Informasi terkini data siswa sudah dimigrasi. Tetapi untuk aplikasi dapat diakses itu besok (hari ini),” terangnya.
Panitia pun belum bisa memastikan dampak dari keterlambatan penyelesaian aplikasi ini. Mereka masih menunggu sembari berharap dapat segera rampung. Mengingat Senin (22/6/2020), pendaftaran untuk jalur afirmasi, prestasi, perpindahan tugas orangtua dan anak kandung guru dimulai.
“Semoga berjalan normal besok (hari ini). Kalau ternyata besok perkembangannya lain tentu dibicarakan lebih lanjut. Di sekolah tidak bisa mengambil tindakan sendiri harus komunikasi dengan kepala cabang dinas,” paparnya.
Namun, dari sisi calon pendaftar sangat dirugikan. Mengingat pendaftar tidak bisa mencoba proses pendaftaran. Kini, penyedia jasa hanya menyebarkan aplikasi berwujud demo. Data yang diunggah pun bisa berbentuk palsu sembari mengidentifikasi kekurangan aplikasi tersebut.
“Dari sisi waktu dirugikan masyarakat. Khawatirnya ada yang belum sempat mengetahui prosesnya,” sebut dia.
Sebelumnya diberitakan, orangtua dijanjikan dapat mengakses aplikasi pada Jumat (19/6/2020) lalu. Upaya ini sekaligus sebagai sosialisasi penggunaan aplikasi dalam PPDB. Faktanya, penyedia jasa belum merampungkan sistem hingga berita ini ditulis. (*/ak/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post