bontangpost.id – Sebanyak 18 Closed circuit television (CCTv) yang terpasang di sudut kota milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) saat ini sudah terintegrasi dan bisa diakses oleh masyarakat Kota Bontang.
Kabid Penyelenggaraan E-Government, Diskominfo Bontang Taufikurrahman mengatakan melalui layanan integritasi tampilan informasi pemantauan (Intip) dengan mengunjungi link intip.bontangkota.go.id masyarakat bisa mengakses layanan CCTv tersebut secara real time.
Tujuannya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga dalam beraktivitas sehari-hari, mempermudah dalam mengawasi dan menjaga keamanan serta mengontrol daerah yang rawan bencana.
Pemasangan CCTv tersebut tidak hanya di wilayah kota dan daerah strategis saja, juga mencakup daerah rawan bencana, lokasi rawan kriminal, dan daerah rawan kecelakaan.
Taufik membeberkan dari 18 CCTv tersebut sembilan di antaranya telah beralih menggunakan fiber optik. Sedangkan sembilan lainnya masih menggunakan jaringan radio.
Artinya kualitas visual CCTv yang menggunakan jaringan radio masih terdapat kekurangan lantaran harus menyesuaikan dengan cuaca.
“Kalau kena hujan atau angin hasilnya kurang bagus. Kadang suka loading. Sementara ini masih dalam perbaikan,” imbuhnya.
Berdasarkan DED yang diajukan, Diskominfo memiliki server yang cukup kuat. Sehingga 18 CCTv tersebut bisa diakses ratusan warga secara bersamaan.
“Asal jaringan internet stabil ketika membuka website ya tidak akan lemot,” tandasnya.
Adapun 18 titik CCTv milik pemkot berada di halaman kantor wali kota lama, pintu keluar PTSP, Taman Adipura, CCTv sungai Bontang Kuala, CCTv simpang Masjid Al-Hijrah, depan BNI, Pelabuhan Tanjung Laut Indah, simpang tiga Yabis, Simpang empat Lengkol, CCTv simpang Bukit Indah, CCTv simpang empat Bontang Kuala, CCTv Simpang empat Jalan Awang Long, Simpang tiga Tanjung Limau, simpang 4 Ramayana, dan CCTv simpang empat Bontang Baru. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post