Ponaryo Astaman menjadi pemain paling senior di Pusamania Borneo FC musim ini dengan umur 37 tahun. Meski berusia senja untuk takaran pesepak bola, eks PSM Makassar itu tetap menjadi pilihan utama pelatih Dragan Djukanovic kontra PS TNI malam ini (17/4) di Stadion Pakansari, Cibinong.
Menjadi tumpuan Pesut Etam di lini tengah, pemain yang akrab disapa Popon itu enggan minder. Kemampuannya mengolah si kulit bundar sampai saat ini belum tumpul.
Berkaca dari musim lalu, Popon bahkan menjadi andalan Dragan. Tampil sebanyak 26 kali dari 34 laga Pesut Etam.
Masih dipercaya bermain, Popon mengaku masih memiliki tenaga untuk memberikan performa terbaik. Bahkan, dia berani beradu visi dan misi bermain dengan pemain muda di tim.
“Saya tekankan, umur bukanlah jaminan menentukan kualitas pemain. Ada yang muda sudah bersinar. Ada pula yang tua tapi masih tetap prima,” kata Popon.
Bersua PS TNI, Popon berharap, seluruh pemain bisa padu. Gelandang sekaligus kapten tim itu menyebutkan, tidak boleh ada jarak antara satu pemain dengan pemain lainnya. Usia pun tidak boleh menghalangi kreativitas seniman lapangan hijau selama bertanding.
“Ini langkah awal kami yang sangat menentukan. Kemenangan tentu menjadi harapan bersama. Bagaimana cara meraihnya, itu yang harus diperjuangkan bersama. Selebihnya, saya optimistis,” imbuhnya.
Kematangan bermain Popon di lapangan menjadi daya tarik yang saat ini masih bernilai mahal. Dragan yang menjadi juru taktik tim pun mengakui masih memerlukan tenaga pemain kelahiran Balikpapan itu.
“Ya, Ponaryo sosok pemimpin luar biasa di lapangan. Dia punya lisensi kepelatihan. Jadi, saya cukup mudah menyampaikan maksud dan tujuan dari strategi yang saya terapkan,” pungkas Dragan. (*/abi/bby/kpg/gun)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post