Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Jumat, 20 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Ragam

[RESENSI] Mengaca Diri Sendiri

Reporter: M Zulfikar Akbar
Minggu, 26 April 2020, 14:41 WITA
dalam Ragam
2 menit dibaca
[RESENSI] Mengaca Diri Sendiri
Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

KITA mungkin hebat dalam membicarakan orang lain. Ambil saja contoh tayangan infotainment yang selalu menghiasi layar kaca Anda. Satu orang saja bisa dikupas persoalan pribadinya sampai ke akar-akarnya. Dari yang bersifat publik sampai personal. Pun mungkin Anda termasuk yang ikut bergosip ria dengan tetangga. Ini menunjukkan kemampuan kita membicarakan orang lain begitu besar.

Namun, tak banyak yang mampu membicarakan dirinya sendiri. Apalagi membicarakan bangsa ini dengan gaya satire. Buku “Agama Saya Adalah Uang” karya Nurudin ini merupakan salah satunya. Anda akan diajak mengaca diri sendiri, sekaligus mengaca bangsa ini dengan sudut pandang yang kadang membuat kita terpingkal, namun juga bisa membuat mengelus dada.

Buku setebal 182 halaman ini tersaji dalam empat bagian. Di bagian pertama, Nurudin mengupas soal pluralisme. Bangsa Indonesia disatukan karena perbedaan. Perbedaan agama, suku, dan ras. Bentuk muka dan perangai yang berbeda-beda. Pun dengan cara pandang yang berbeda pula.

Namun bangsa ini disatukan dengan satu keyakinan adanya Tuhan. Dengan adanya perbedaan, manusia dituntut untuk bisa belajar satu sama lain. Belajar dari pengalaman. Ini mungkin merupakan pesan, agar kita mampu menghargai apa pendapat dan pilihan orang lain. Jangan sampai kita “menuhankan” pandangan terhadap orang yang tak sepaham.

Baca Juga:  Selamat Datang Masyarakat Berbudaya Komentar

Bagian ini juga mengulik kebiasaan sebagian masyarakat membagikan informasi tanpa menyaringnya terlebih dulu. Nurudin menekankan, masih banyak orang yang senang dan menjadi agen penyebaran informasi. Beruntung, jika informasi yang disebarkan itu berasal dari sumber yang jelas, data yang akurat, dan dampak yang ditimbulkan tidak menjadi buruk. Masalahnya, banyak orang maunya hanya menyebar informasi saja, ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Semangat berbagi informasi ini yang mungkin lebih akrab di telinga dengan kata “gosip”. Entah informasinya benar atau tidak, dari sumber terpercaya atau tidak, yang penting dibagikan dulu di whatsapp grup atau media sosial. Urusan informasinya ternyata hoaks, belakangan. Nurudin mengibaratkan, seseorang semangat beribadah, tetapi tidak memakai ilmu yang cukup, tentu tak ada gunanya.

Di buku ini pula, Nurudin ikut menyindir kelakuan para politisi. Mereka yang suka melempar tanggung jawab kepada anak buah, disebut sebagai wani silit wedi rai. Ungkapan itu menggambarkan seseorang yang hanya berani dari belakang, tidak bertanggungjawab terhadap apa yang diperbuatnya.

Baca Juga:  [RESENSI] Politik Sandiwara

Sebagai contoh, bentuk tidak bertanggungjawabnya pejabat adalah dengan melakukan korupsi. Hal itu tampak saat seseorang yang benar-benar terlibat korupsi mengatakan, “Saya bukan koruptor,” hanya karena hukum memutuskan dia tidak korupsi berdasarkan hukum positif. Sementara hati nuraninya mengatakan bahwa ia memang korupsi.

Buku yang ditulis dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini juga banyak menggunakan majas sebagai judul. Ambil contoh “BPJS: Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita”, “Padamu Negeri, Jiwasraya Kami”, atau “Tangkaplah Daku, Kau Ku-shutdown”. Jenis tulisan satire ini membuat kita dapat saling mengaca perilaku kehidupan sehari-hari.  Tak peduli Anda pro pemerintah atau oposisi, bacaan ini cocok agar Anda berpikiran terbuka, sekaligus menertawakan diri sendiri. Anda seorang netizen? Silakan baca buku ini. Siapa tahu, kebiasaan asal bagi informasi Anda bisa berubah. Selamat membaca! (*)

Data Buku:
Judul: Agama Saya Adalah Uang
Penulis: Nurudin
Penerbit: Intrans Publishing
Halaman: xv+182
ISBN: 978-602-6293-90-9
Peresensi: Muhammad Zulfikar Akbar

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: agama saya adalah uangintrans publishingnurudinresensi buku
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan79Tweet49Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Hukum Penukaran Uang dan Bagi-Bagi Uang Lebaran Menurut Islam

Hukum Penukaran Uang dan Bagi-Bagi Uang Lebaran Menurut Islam

Minggu, 1 Mei 2022, 12:00 WITA
6 Olahan Ayam Lezat untuk Sahur dan Buka Puasa

6 Olahan Ayam Lezat untuk Sahur dan Buka Puasa

Sabtu, 23 April 2022, 20:00 WITA
Berkah Puasa Selamatkan Bung Karno dari Pembunuhan

Berkah Puasa Selamatkan Bung Karno dari Pembunuhan

Minggu, 17 April 2022, 20:00 WITA
Pesan Mendalam di Balik Aktivitas Sahur saat Puasa Ramadan

Pesan Mendalam di Balik Aktivitas Sahur saat Puasa Ramadan

Jumat, 15 April 2022, 17:00 WITA
Resep Tumis Teri Cabai untuk Menu Sahur

Resep Tumis Teri Cabai untuk Menu Sahur

Sabtu, 9 April 2022, 15:00 WITA
Resep Martabak Mini Isi Daging, Takjil Enak dan Praktis saat Ramadan

Resep Martabak Mini Isi Daging, Takjil Enak dan Praktis saat Ramadan

Sabtu, 2 April 2022, 13:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Resep Berbuka Super Segar: Es Cendol Dawet Istimewa

Resep Berbuka Super Segar: Es Cendol Dawet Istimewa

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Minggu, 15 Mei 2022, 18:21 WITA
Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jaringan Sabu Dibongkar, Empat Wanita di Bontang Diringkus

Jumat, 13 Mei 2022, 13:49 WITA
Tak Hanya di Indonesia, Kota-kota Besar Dunia ini juga Pernah Blackout

Trafo Gardu Induk Rusak, Listrik di Bontang Padam

Jumat, 13 Mei 2022, 18:33 WITA
Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Kilang Minyak Terbakar, 1 Pekerja Meninggal, 5 Orang Luka-luka

Senin, 16 Mei 2022, 10:00 WITA
Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Korban Meninggal Kecelakaan Bus Pariwisata Bertambah Jadi 15 Orang

Senin, 16 Mei 2022, 17:11 WITA
Wali Kota Larang Takbir Keliling di Bontang

Akhirnya, Wali Kota Bontang Cabut “Surat Sakti” untuk Perusahaan Kutim

Jumat, 20 Mei 2022, 09:31 WITA
Wewenang Kembali ke Daerah, Pengawasan Tambang Liar Diminta Lebih Maksimal

Wewenang Kembali ke Daerah, Pengawasan Tambang Liar Diminta Lebih Maksimal

Kamis, 19 Mei 2022, 20:00 WITA
Penetapan PKPU Lamban, Tahapan Pemilu Tetap Dimulai Bulan Depan

Penetapan PKPU Lamban, Tahapan Pemilu Tetap Dimulai Bulan Depan

Kamis, 19 Mei 2022, 19:00 WITA
Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:55 WITA
Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Petaka Maut di Balik Krisis Iklim di Kaltim

Kamis, 19 Mei 2022, 16:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.