‘’Kami ini bukan tidak bisa apa-apa. Cuma orang-orang hanya melihat satu kekurangan kami, sampai hal-hal lain dari diri kami kemudian runtuh, tak terlihat.’’
FITRI WAHYUNINGSIH
Kalimat itu dengan lantang keluar dari mulut Ahmad Akbar Saputra, ketika ditanya soal perlakukan yang kerap diterima disabilitas dari masyarakat. Ia mengaku perlakuan itu sedikit banyak membuat mental penyandang disabilitas makin surut, dan membuat mereka tidak percaya diri. Padahal kata Akbar, penyandang disabilitas pun dapat berdaya, punya potensi, selama mereka mendapat dukungan, dan tak terus-terusan dikucilkan.
Selasa (14/9/2021) sore, redaksi bontangpost.id menyambangi kediaman Akbar di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang, Selatan. Berbincang hal-hal sederhana. Yang merakyat. Bukan ribut-ributnya proyek gagal. Bukan tentang politik kelas dewa. Tapi soal tantangan penyandang disabilitas. Perihal upaya mereka berdaya melalui satu wadah yang kini dipimpin Akbar; Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Bontang.
Dikisahkan Akbar, cikal bakal didirikannya forum ini bermula ketika Forum Penyandang Disabilitas Kaltim melakukan sosialisasi di SLB Negeri di Bontang. Ini terjadi sekira April 2021.
Dari sosialisasi itu, pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah, tersadarkan bila penyandang disabilitas rupanya tak seburuk yang dipikirkan. Yang dibutuhkan ialah, membentuk wadah guna memfasilitasi penyandang disabilitas. Akhirnya, tercetuslah ide agar forum serupa dibuat di Bontang.
‘’Alhamdullilah setelah sosialisasi itu, pemerintah langsung tanggap. Saya juga kaget pemerintah mau buat juga (forum disabilitas) di sini,’’ bebernya.
Tujuan utama forum ini untuk menampung gagasan, kreativitas, serta menjadi tempat bagi penyandang disabilitas menujukkan eksistensinya di hadapan publik. Ini penting sebab citra penyandang disabilitas dianggap terlalu ‘’menyedihkan’’. Seperti dianggap tak mampu melakukan sesuatu, berbeda, dan tak mampu berdaya.
Selain itu, forum ini bertujuan untuk menyusun program pemberdayaan khusus disabilitas. Ini penitng guna menggali potensi yang ada pada diri penyandang disabilitas. Agar mereka bisa mandiri, produktif, dan punya daya saing.
Kata Akbar, banyak yang menganggap penyandang disabilitas tak bisa apapun. Kenyataannya, banyak hal yang bisa mereka lakukan. Hanya saja potensi itu tak digali, apalagi dikembangkan. Mereka disisihkan hanya karena satu kekurangan.
‘’Kami mau sejajar. Kami tidak mau dianggap remeh atau tidak mampu terus. Banyak hal yang bisa dilakukan penyandang disabilitas,’’ tegas pria 28 tahun ini.
Adapun kepengurusan FPDK Bontang ini memiliki masa bakti 3 tahun, 2021-2024. Ada 20-an orang terlibat dalam kepengurusan awal. Masing-masing membawa kekhususannya sendiri. Seperti Akbar menyandang tuna netra, ada yang tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita, dan lainnya.
Di masa awal ini, ada dua fokus FPDK Bontang. Pertama, membangun mental baik. Ini bukan cuma bagi penyandangnya, tapi juga pendamping atau orangtua. Dikatakan pria yang berprofesi sebagai terapis ini, karena keterbatasan informasi atau pengetahuan, banyak orangtua atau pendamping justru menyangsikan kemampuan keluarga penyandang disabilitas. Tidak yakin bisa berkembang, atau punya potensi lebih. Ini kemudian berimbas membuat penyandang disabilitas semakin sulit berkembang.
Kedua, memperbaiki citra penyandang disabilitas. Melalui forum ini mereka ingin tampil lebih sering. Berkarya dan menunjukkan inovasi sebaik mungkin. Menjalin komunikasi dengan lintas sektoral, bahkan sesama disabilitas agar keberadaan dan kemampuan mereka dilihat.
‘’Nanti dari sana kan bisa berkembang lagi. Cukup dua itu saja tapi itu bukan tugas mudah,’’ ungkap Akbar.
Sementara fokus lain ialah menggodok program pelatihan. Merumuskan program yang dirancang harus menyesuaikan kebutuhan mereka. Tidak bisa ujug-ujug dihantam rata sama seperti bagi mereka tanpa kebutuhan khusus.
‘’Untuk itu kami butuh support banyak pihak. Bukan cuma pemerintah, pendamping, tapi juga masyarakat,’’ tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post