SAMARINDA – Adanya isu perpecahan di internal DPD I Golkar Kaltim dibantah ketua Majelis Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Kaltim, Adi Darma. Menurutnya, hingga saat ini Golkar beserta seluruh kader dan organisasi sayap masih solid di bawah kepemimpinan Rita Widyasari.
“Tidak ada itu fiksi-fiksian. Tidak ada juga kubu Tenggarong atau Mulawarman. Semuanya masih solid di bawah kepemimpinan Bunda Rita,” kata Adi usai mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) Golkar kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), Sabtu (29/4) lalu.
Menurutnya, banyaknya kader internal yang melamar di beringin merupakan hal yang baik. Di mana, itu menunjukkan bahwa Golkar memiliki kader yang punya kualitas memimpin Kaltim.
“Artinya, Golkar punya banyak kader potensial untuk mendampingi Bunda Rita di Pilgub (Pemilihan Gubernur) Kaltim 2018. Soal pengurus kabupaten/kota atau ormas mendukung siapa, itu adalah bagian dari dinamika politik,” kata mantan Wali Kota Bontang itu.
Dia yakin, ketika mekanisme penjaringan bakal cawagub dilaksanakan sesuai mekanisme yang berlaku, siapapun yang terpilih mendampingi Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) itu, akan men-support dan menerimanya dengan lapang dada.
“Mekanisme penjaringan kan sedang berjalan. Jadi semuanya sama-sama menunggu. Saya pikir, siapapun pendamping Bunda Rita nantinya, seluruh kader Golkar di Kaltim akan menerimanya dan siap memenangkan Bunda Rita dan Golkar,” tegasnya.
Senada dengan bakal cawagub Golkar lainnya, Makmur HAPK. Mantan Bupati Berau dua periode itu sebelumnya menyampaikan, majunya dirinya dalam bursa bakal cawagub murni dorongan dari DPD II kabupaten/kota. Dia mengklaim ada delapan DPD II, kecuali Bontang dan Kutai Kartanegara (Kukar).
“Sebelum melamar ke Golkar, saya pun sudah berkomunikasi dengan Ibu Rita. Tentunya, saya mengikuti semua mekanisme partai. Siapapun yang terpilih sebagai cawagub nantinya, sudah kewajiban seluruh pengurus, kader, dan simpatisan Golkar untuk memenangkannya,” kata ketua harian Golkar Kaltim itu, belum lama ini.
Sejalan dengan Andi Sofyan Hasdam. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan DPP Golkar itu mengungkapkan, saat ini mekanisme sedang berjalan. Belum ada keputusan resmi soal siapa yang mendampingi Rita. Artinya, semua kader berpeluang.
“Juklak (Petunjuk Pelaksanaan Nomor 06/DPP/Golkar/VI/ 2016) memberikan harapan kepada kader potensial Golkar lainnya, untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Dalam juklak dijelaskan, partai memberikan peluang kepada siapa saja kader terbaik partai untuk maju dalam momentum pilkada, baik pilgub, pemilihan bupati (pilbup), maupun pemilihan. Jadi semua berpeluang,” ujarnya.
Diberitakan beberapa kader Golkar memutuskan maju sebagai bakal cawagub pendamping Rita. Mereka bersaing dengan mantan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Farid Wadjdy, Ali Mustapa, Suryansyah, serta anggota DPR RI Awang Ferdian Hidayat.
Kader internal yang mencoba peruntungan di antaranya ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan DPP Golkar H Andi Sofyan Hasdam, ketua harian DPD I Golkar Kaltim H Makmur HAPK, wakil ketua Bidang Industri & Ketenagakerjaan DPD I Golkar Kaltim H Mohammad Djailani, wakil ketua Bidang Kerohanian DPD I Golkar Kaltim HM Ghufron Yusuf, dan terakhir ketua MKGR Kaltim H Adi Darma. (gun)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post