Lakukan Razia Gabungan bersama Disdik, Sasar Pelajar Keluyuran
BONTANG – Selain patroli dari personil Polres Bontang, pada momen perayaan valentine, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga melakukan patroli ke beberapa titik rawan di Kota Taman. Namun razia yang dilakukan kali ini tidak hanya menyasar ke hotel maupun penginapan saja, tetapi juga ke tempat-tempat sepi yang sering disalahgunakan oleh para remaja untuk melakukan perbuatan-perbuatan negatif.
Seperti yang dilakukan Satpol PP Selasa (14/2) malam hingga Rabu (15/2) dini hari kemarin. Namun dalam razia kali ini, personil Satpol PP tidak hanya melakukannya sendirian, tetapi juga dilakukan secara gabungan oleh Dinas Pendidikan (Disdik).
“Razia kali ini pada dasarnya dalam rangka momen valentine. Namun karena ada program Wajib Belajar (Wajar) 19-21 yang saat ini gencar dilakukan, sehingga razianya dilakukan sekalian,” ujar Eddy Foreswanto, Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Bontang.
Dari pantauan Bontang Post yang juga turut terlibat dalam razia tersebut, dalam razia valentine kali ini penyisiran pertama dilakukan di wilayah lahan kosong tak jauh dari Pasar Malam Berbas. Berdasarkan penuturan warga sekitar, memang tempat tersebut kerap kali dipakai anak-anak untuk ngelem. Namun saat petugas ke lokasi tersebut, tidak ditemukan anak-anak yang sedang melakukan aktivitas ngelem. Walau tidak menemukan sedang beraktivitas, namun petugas mendapati barang-barang sisa ngelem di lokasi tersebut.
“Kalau dilihat dari bekasnya, ini baru saja digunakan,” kata salah satu petugas.
Tak mendapati apa-apa, penyisiran diteruskan ke wilayah Taman Mangrove Berbas Pantai. Usai berkeliling, petugas juga tidak menemukan adanya penemuan aktivitas di lokasi tersebut. Petugas kemudian menyisir wilayah lapangan kampung baru. Disana, terdapat sejumlah remaja nongkrong di pinggir jalan. Namun saat melihat petugas, pemuda tersebut langsung lari terbirit-birit.
Usai kondisi di Lapangan Kampung Baru steril dari anak-anak nongkrong, petugas langsung menyisir lokasi di samping Café Singapur belakang SMPN 3 Bontang, namun tidak ditemukan adanya pemuda maupun pelajar nongkrong. Penyisiran selanjutnya dilakukan di dua hotel yang tak jauh dari lokasi Pasar Sementara Rawa Indah. Disana petugas memeriksa beberapa kamar hotel, namun hasilnya juga tidak ditemukan pasangan yang menginap dalam kamar tersebut.
Penyisiran kembali dilanjutkan ke wilayah Bontang Kuala. Di sepanjang jalan menuju Bontang Kuala, petugas menemukan tiga orang anak-anak sedang memperbaiki motor. Petugas pun akhirnya menasehati mereka untuk segera pulang ke rumah masing-masing.
Dan terakhir, penyisiran dilakukan di wilayah Loktuan. Usai berkeliling wilayah, Namun juga tidak ditemukan. Karena kondisi dinilai aman, maka razia pun diakhiri.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Akhmat Suharto yang saat itu juga ikut dalam razia menuturkan, untuk jadwal patroli dalam rangka menegakkan wajar pukul 19-21, pihaknya hanya mengikuti jadwal patroli dari Satpol PP. Terkait razia di momen malam valentine, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensosialisasikan edaran disdik sehingga tidak ada pelajar yang kedapatan melakukan hal-hal yang negatif.
“Adanya program wajar 19-21 ini selain dapat memberikan kenyamanan kepada pelajar, juga diharapkan dapat mengurangi kenakalan remaja karena otomatis mereka (pelajar, Red.) akan meminimalkan keluar rumah untuk tujuan yang tidak jelas. Peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam hal ini,” tandasnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post