• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Catatan Opini

Negara Perisai Keluarga Muslim

by M Zulfikar Akbar
20 Februari 2017, 12:59
in Opini
Reading Time: 3 mins read
0
Dian Eliasari, SKM.

Dian Eliasari, SKM.

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dian Eliasari, SKM (Guru)

Membaca potret generasi muda saat ini seperti membuka lembaran-lembaran buram masa depan. Berbagai persoalan membelit generasi ini. Narkoba, miras, tawuran, kekerasan seksual, pergaulan bebas, prostitusi, aborsi, tindak kriminal, dan sebagainya, menempatkan para pemuda sebagai pelaku terbanyak. Sebagian pihak menuding keluarga sebagai pangkal masalah, sebagian lagi menuding kesalahan sekolah, sehingga muncul ide full day school, pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter, dan sebagainya.

Berbagai solusi dirumuskan, didiskusikan, kemudian diterapkan di tengah masyarakat. Hasilnya? Dari tahun ke tahun angka kriminalitas di kalangan remaja makin meningkat dan moral juga semakin rusak. Lalu apa yang menjadi penyebab rusaknya generasi masa depan saat ini?

Maha benar Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dalam firmannya: “orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: ‘sesungguhnya petunjuk Allah itu petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidah lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)

Yahudi dan Nasrani yang saat ini diwakili oleh masyarakat dan pemerintahan Barat dalam ketidakridhoannya terhadap Islam, membuat mereka tidak henti berpikir keras untuk menundukkan kaum muslim dengan cara apapun dan sampai kapanpun. Dan dengan kelihaian mereka melancarkan strategi perang pemikiran, membuat kaum muslim tidak pernah merasa ‘diperangi’, tetapi justru mendukung dan terlibat makin jauh dalam program mereka. Ibarat racun di bungkus madu, kaum muslim justru merasa maju bila mengikuti dan menyukseskan agenda mereka. Adapun strategi mereka dalam upaya merusak generasi umat islam adalah; pertama, menjadikan kaum Muslim buta politik (apolitis). Sehingga kaum Muslim tidak mampu bersikap kritis terhadap semua pelanggaran syariat. Menanamkan paham sekuler pada masyarakat (pemisahan agama dari kehidupan). Artinya barat tidak akan mempermasalahkan kaum muslim yang religius, yang ibadah mahdlonya luar biasa, sholatnya, puasanya, dzikirnya, sedekahnya, dan lain sebagainya. Namun mereka tidak akan ridho jika ada umat islam yang kritis terhadap agenda-agenda mereka, dan berupaya untuk membuat umat islam terlena dan merasa nyaman dengan program mereka, kemudian memberikan label buruk kepada siapa saja yang mengakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Baca Juga:  Terima Kasih, Guru

Kedua, ide gender.Tujuan dari penerapan ide gender adalah agar negara dan masyarakat menjamin pemberdayaan perempuan secara total, siapapun baik ibu-ibu, para istri, terlebih lagi perempuan-perempuan lajang. Programnya adalah dengan meluncurkan Agenda 2030 atau yang disebut SDGs (sustainable development goals) yang salah satu tujuannya adalah mewujudkan kesetaran gender dan ditargetkan tahun 2030 sebagai pencapaian kesetaraan gender secara sempurna demi mewujudkan target planet 50-50 (planet fifty fifty) yang merupakan cerminan kesetaraan penuh bagi peran dan partisipasi perempuan, sehingga mereka mendapatkan peluang dan kesempatan yang sama persis dengan laki-laki.

Tanpa sadar saat ini keluarga muslim (kaum ibu dan generasi muda)berada dalam jebakan yang mematikan, karena motif utama yang melatar belakangi Barat menyasar perempuan secara intensif adalah: melenyapkan ketundukan terhadap hukum syari’at, memberdayakan perempuan melalui pemberdayaan ekonomi, sehingga melupakan tugas utamanya dalam keluarga. Menghancurkan peran keibuan. Karena disibukkan di sektor publik sehingga melalikan tanggung jawabnya sebagai ibu dan istri bagi keluarganya.

Baca Juga:  Whistle Blower Dalam Penegakan Hukum Pemilu

Proses penghancuran keluarga yang saat ini menimpa umat muslim pada hakekatnya merupakan problem sistemik, yaitu problem yang disebabkan penerapan aturan yang berasal dari sistem/ideologi kapitalis yang menjadikan manusia sebagai pembuat hukum serta memberi peluang kepada orang kafir untuk memimpin serta menerapkan hukum dan aturan yang bertentangan dengan syariat islam, mereka berupaya menjauhkan umat islam dari hukum Allah SWT (syariat islam), sehingga umat islam tidak lagi menjadikan Al-qur’an dan sunnah dalam menyelesaikan permasalahan hidup mereka. Karena itu, persoalan ini tidak akan mampu diselesaikan di tingkat individual, keluarga, atau komunitas (orgnisasi, gerakan intelektual, perkumpulan) tertentu saja. Perlu upaya sistemik juga untuk menyelesaikan persoalan ini secara tuntas.

Allah SWT mewajibkan penerapan semua hukum islam secara kaffah. Karena hanya dengan cara seperti ini syari’at Allah berdaulat dan Negara yang mengembannya mampu menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan melenyapkan rencana jahat orang kafir di dunia.

Baca Juga:  Selamat Datang Kemahalan

Berjalannya fungsi keluarga juga tidak bisa lepas dari peran negara. Sebab, betapa banyak persoalan keluarga yang muaranya adalah sistem bernegara. Misalnya ketika kemiskinan membelit keluarga maka yang menjadi korban adalah anak-anak juga. Hilangnya keharmonisan suami istri juga sangat berpengaruh bagi anak-anak, ditambah lingkungan pergaulan yang tidak baik di masyarakat. Dengan demikian, negara sangat berperan membentuk lingkungan keluarga yang kondusif bagi pendidikan anak. Negara juga mampu memerankan diri sebagai penjamin kebutuhan ekonomi keluarga, dengan pembagian peran dan tanggung jawab antara ayah sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah serta ibu sebagai pengurus rumah tangga dan pencetak generasi tangguh, sehingga baik ayah maupun ibu tidak harus kehilangan banyak kesempatan untuk makin mendekatkan hubungan dengan anak-anak. Kasih sayangpun akan tumbuh dengan baik karena tidak ada beban keluarga yang menekan kejiwaan semua anggota keluarga.

Serta Negara juga menciptakan lingkungan masyarakat yang memjunjung tinggi kebaikan, menjaga keimanan dan merangsang kreativitas dalam memajukan peradaban, serta mampu menjadi sosial kontrol bagi setiap individu, dengan diterapkannya aturan pergaulan islam di tengah masyarakat. Sungguh hanya dengan menerapkan aturan islam secara kaffah yang akan mewujudkan ketahanan keluarga. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: catatan
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Duh.. Kedapatan Pesta Ngelem, Delapan Anak Diamankan

Next Post

Wendi Dikenal Anak Penurut

Related Posts

Kotak Kosong, Pesta para Oligarki
Opini

Kotak Kosong, Pesta para Oligarki

21 Juli 2024, 13:20
Brigadir Jenderal Dendi Suryadi: Setelah 30 Tahun, Memilih Jalan Sipil di Kukar
Opini

Brigadir Jenderal Dendi Suryadi: Setelah 30 Tahun, Memilih Jalan Sipil di Kukar

21 Juli 2024, 12:19
Merokok Bikin Kekasih Cacat
Catatan

Merokok Bikin Kekasih Cacat

16 Desember 2023, 11:27
Kursi vs Nurani
Opini

Kursi vs Nurani

3 Juni 2023, 13:08
Milenial dan Optimisme di Tengah Pandemi
Opini

Milenial dan Optimisme di Tengah Pandemi

30 Agustus 2020, 09:16
Stevi
Opini

Mencermati Potensi Pelanggaran di Tahapan Pencalonan

10 Februari 2020, 16:00

Terpopuler

  • Wanita Paruh Baya Warga Gunung Elai Bontang Terjerat Kasus Sabu

    Wanita Paruh Baya Warga Gunung Elai Bontang Terjerat Kasus Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polisi Gulung Pengedar Sabu, Ternyata ASN Bontang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Rute Bontang City Carnival 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ASN Bontang Keluyuran saat Jam Kerja, TPP Terancam Dipotong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Kali Menu MBG di SMAN 2 Bontang Didapati Basi, Siswa Pilih Kembalikan Makanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
No Result
View All Result

Komentar Terbaru

    Arsip

    • Oktober 2025
    • September 2025
    • Agustus 2025
    • Juli 2025
    • Juni 2025
    • Mei 2025
    • April 2025
    • Maret 2025
    • Februari 2025
    • Januari 2025
    • Desember 2024
    • November 2024
    • Oktober 2024
    • September 2024
    • Agustus 2024
    • Juli 2024
    • Juni 2024
    • Mei 2024
    • April 2024
    • Maret 2024
    • Februari 2024
    • Januari 2024
    • Desember 2023
    • November 2023
    • Oktober 2023
    • September 2023
    • Agustus 2023
    • Juli 2023
    • Juni 2023
    • Mei 2023
    • April 2023
    • Maret 2023
    • Februari 2023
    • Januari 2023
    • Desember 2022
    • November 2022
    • Oktober 2022
    • September 2022
    • Agustus 2022
    • Juli 2022
    • Juni 2022
    • Mei 2022
    • April 2022
    • Maret 2022
    • Februari 2022
    • Januari 2022
    • Desember 2021
    • November 2021
    • Oktober 2021
    • September 2021
    • Agustus 2021
    • Juli 2021
    • Juni 2021
    • Mei 2021
    • April 2021
    • Maret 2021
    • Februari 2021
    • Januari 2021
    • Desember 2020
    • November 2020
    • Oktober 2020
    • September 2020
    • Agustus 2020
    • Juli 2020
    • Juni 2020
    • Mei 2020
    • April 2020
    • Maret 2020
    • Februari 2020
    • Januari 2020
    • Desember 2019
    • November 2019
    • Oktober 2019
    • September 2019
    • Agustus 2019
    • Juli 2019
    • Juni 2019
    • Mei 2019
    • April 2019
    • Maret 2019
    • Februari 2019
    • Januari 2019
    • Desember 2018
    • November 2018
    • Oktober 2018
    • September 2018
    • Agustus 2018
    • Juli 2018
    • Juni 2018
    • Mei 2018
    • April 2018
    • Maret 2018
    • Februari 2018
    • Januari 2018
    • Desember 2017
    • November 2017
    • Oktober 2017
    • September 2017
    • Agustus 2017
    • Juli 2017
    • Juni 2017
    • Mei 2017
    • April 2017
    • Maret 2017
    • Februari 2017
    • Januari 2017
    • Desember 2016

    Kategori

    • Advertorial
    • Bontang
    • Breaking News
    • Catatan
    • Celoteh Edwin
    • Cerpen
    • Dahlan Iskan
    • Dispopar
    • DPRD Bontang
    • ekonomi
    • Entertainment
    • Feature
    • Hikmah
    • Hoaks atau Tidak?
    • Infografis
    • Internasional
    • Kaltim
    • Kesehatan
    • Kolom Redaksi
    • Kriminal
    • Kriminal
    • Kuliner
    • Lensa
    • Lifestyle
    • Lingkungan
    • Loker Bontang
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Pemkot Bontang
    • Pendidikan
    • Pilihan Editor
    • Politik
    • Polling
    • PON 2021 Papua
    • Pupuk Kaltim
    • Ragam
    • Society

    Meta

    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org
    • Indeks Berita
    • Redaksi
    • Mitra
    • Disclaimer
    • Kebijakan Privasi
    • Pedoman Media Siber
    • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
    • Kontak

    © 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Advertorial
      • Advertorial
      • Pemkot Bontang
      • DPRD Bontang
    • Ragam
      • Infografis
      • Internasional
      • Olahraga
      • Feature
      • Resep
      • Lensa
    • LIVE

    © 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.