SANGATTA – Bukannya belajar, para pelajar ini justru melakukan perilaku negatif. Beramai-ramai mengonsumsi koteng. Namun Satpol PP Kutim sigap dalam mengamankan mereka, saat melakukan razia, Minggu (21/5) dini hari.
Dikatakan Kasatpol PP Muhammad Arif Yulianto, dalam razia rutin tersebut, pihaknya berhasil mengamankan 12 anak di bawah umur. Rata-rata berumur 14-16 tahun. Semuanya masih menempuh pendidikan SMP dan SMA disalah satu sekolah di Sangatta Selatan. Ditambah dua orang Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) Lanjut Usia (Lansia).
“Sebelumnya itu 21 anak remaja, sekarang kembali kami amankan sembilan remaja lagi. Mereka semua kedapatan ngoteng. Seharusnya ada 17 anak, hanya saja berhasil kabur,” ujar Kasatpol PP Arif Yulianto didampingi Kabid Trantibbum Muhammad Said Amin bersama Kasi Penindakan, Syamsul Alam.
Razia ini difokuskan di dua lokasi berbeda. Yakni dua orang di halaman rumah warga Depan Buana Mekar dan tujuh orang di Jalan Ringroad Guru Besar APT Pranoto. Lokasi ini menjadi sasaran lantaran banyaknya aduan masyarakat terkait aktifitas haram ini. Berdasarkan laporan itulah Satpol langsung bergerak cepat.
“Ada beberapa barang bukti. Seperti Alkohol 70 persen dan minuman berenergi dua paks,” katanya.
Anak-anak dan barang bukti tersebut langsung diamankan di markas besar Satpol PP di Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi. Mereka diminta untuk menandatangani surat pernyataan pertobatan. Kemudian diberikan wejangan pemahaman agama terkait perbuatan yang dilakukannya.
“Ini ibarat pribahasa mati satu tumbuh seribu. Mungkin kata ini tepat dialamatkan kepada kalangan remaja yang suka ngoteng di Kutim. Karena meskipun kami sudah rutin menggelar razia, namun mereka tetap nekat minum, minuman oplosan. Orangnya pun berbeda-beda. Saya harap ada perhatian dan pengawasan lebih dari orang tua. Jangan sampai anak kita rusak karena minuman ini,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post