SANGATTA – Kutai Timur (Kutim) dihebohkan oleh suara rekaman anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang berpolitik praktis. Suara rekaman itu beredar di masyarakat Kutim. Inti dari rekaman yang relatif panjang tersebut ialah mengajak masyarakat agar memberikan dukungan kepada salah satu Calon Gubernur (Cagub) Kaltim 2018 ini.
Diperlukan penerjemah khusus untuk menguak isi rekaman itu. Pasalnya, terduga saat berbicara menggunakan bahasa daerah.
Ketua Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten Kutim Andi Yusri bersama Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Budi Wibowo mengatakan, anggota PPK tersebut diduga tidak netral. Bahkan terkesan mengarahkan warga.
“Ada rekaman mereka beredar. Kami sudah dapat rekamannya. Kami sudah cermati,” ujar Andi.
Dugaan ini terus didalami. Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Dua saksi anggota PPK sudah disidangkan. Tentunya untuk menguak semua isi rekaman tersebut.
“Masih kami telusuri. Masalah ini kami seriusi. Sudah dalam proses klarifikasi. Dua anggota PPK sudah kami panggil,” katanya.
Dari klarifikasi awal, tidak dijelaskan pasti maksud dari pernyataan tersebut. Yang jelas, terduga mengaku tidak bermaksud mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu Paslon.
“Tetapi akan terus kami dalami. Tinggal satu anggota PPK saja yang akan kami panggil. Sebenarnya sudah dipanggil, tetapi belum datang. Ini sudah panggilan kedua,” katanya.
Tidak cukup dengan keterangan terduga, akan tetapi diperlukan ahli untuk menjelaskan maksud percakapan tersebut.
“Biar jelas, kami akan panggil ahli bahasa. Jadi tidak salah tafsir maksud pernyataannya,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: