BONTANG – Lama tak ada kabar, pembentukan panitia khusus (Pansus) penanggulangan Banjir kembali digaungkan. Lagi-lagi peringatan itu keluar dari Ketua Fraksi NasDem, Bakhtiar Wakkang disela-sela berlangsungnya rapat paripurna pembentukan alat kelengkapan pembahasan sembilan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) kota Bontang tahun 2018.
Menurut pria yang akrab disapa BW ini, setelah usulan tersebut dilontarkan saat rapat paripurna akhir November tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada tindakan lebih lanjut dari unsur pimpinan DPRD. “Mengingatkan, hingga kini terkait Pansus banjir belum ada wacana pembentukannya,” ujar Bakhtiar, Senin (27/2).
Padahal, melalui Pansus nantinya mampu mengurai faktor penyebab terjadinya banjir di Bontang. Sehingga mampu dicarikan solusi agar banjir tidak terjadi kembali.
“Pansus banjir itu penting, untuk menemukan sebabnya apa,” ujar pria yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD ini.
Senada, Ketua Komisi I DPRD, Agus Haris juga meminta Pansus penanggulangan banjir segera terealisasi. Hasil dari laporan pansus nantinya dapat dijadikan bahan bagi Pemkot Bontang untuk mencegah terjadinya musibah tersebut. Termasuk, apabila penangananya bersentuhan langsung dengan daerah lain.
“Jadi pertimbangan bagi Pemkot Bontang terkait penanganan banjir, atau juga usulan kepada Pemprov Kaltim. Terutama masalah pembuatan waduk yang melibatkan Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan kota Bontang,” ujar Agus Haris.
Menanggapi usulan tersebut, Wakil Ketua DPRD Etha Rimba Paembonan mengucapkan terima kasih sudah diingatkan. Ia berjanji akan memasukkan agenda tersebut saat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD membuat jadwal bulan Maret.
“Ini kebetulan ada juga pak Faisal (Wakil Ketua DPRD, Red.) yang masuk Bamus, supaya dijadwalkan di bulan ketiga,” kata Etha.
Sebagai informasi, banjir yang terjadi tahun lalu merupakan banjir terbesar sejak 13 tahun silam. Dimana enam kelurahan yakni Telihan, Kanaan, Satimpo, Gunung Elai, Api-api, dan Bontang Baru terendam air bah. Praktis arus lalu-lintas sejak 19 hingga 20 November 2017 lumpuh akibat ketinggian air yang menggenangi akses jalan. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: