Alasannya Ingin Kebebasan hingga Stres
BONTANG – Sebanyak 8 remaja kedapatan sedang pesta lem dan minuman oplosan berupa aldo alias (alkohol doang) di wilayah Berbas Pantai bekas Bioskop Wira II. Mereka ditangkap Satpol PP. Dari 8 remaja itu, 2 di antaranya berhasil kabur dari kejaran Satpol.
Para pelaku ini, beberapa di antaranya masih di bawah umur. Mereka adalah Erwin Luda (21) warga Kampung Baru Kelurahan Berebas Tengah, Sabran (15) yang merupakan adik dari Erwin, Arham Fitrianto Saputra (19) warga Jalan P Antasari RT 10 Kelurahan Berbas Pantai yang merupakan pasien rehab jalan dari Satelit Laras Bontang, dan Agus Saputra (21) warga Jalan Raden Fatah RT 02 Kelurahan Berbas Pantai.
Kemudian ada Khairil Anwar (20) warga Jalan Sultan Hasanudi RT 07 Kelurahan Berbas Pantai, Muhammad Kusaeni (18) warga RT 08 Kelurahan Gunung Elai, Alfian (19) warga Gang Tipalayo Kelurahan Berebas Tengah, serta Rizky Ramadhan (18) warga Kelurahan Berbas Pantai.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Bontang Basri mengatakan, mereka diamankan di Lapangan bekas Bioskop Wira II sekira pukul 14.30 Wita saat personel Satpol PP melakukan patroli rutin. Kedelapan remaja tersebut terbilang pemain lama. Sebab satu di antara mereka ada yang sudah 4 kali tertangkap yakni Rizky Ramadhan. “Keberadaan mereka sudah jadi pengawasan kami karena sejak patroli malam Hari Valentine, anak-anak tersebut sering ngumpul,” jelas Basri di ruangannya, Kamis (16/2) kemarin.
Barang bukti yang diamankan dari mereka berupa 2 buah kaleng fox dan satu botol besar minuman oplosan serta 2 buah gitar. Satpol PP memberikan pembinaan berupa jalan jongkok, membersihkan kamar mandi dan membersihkan halaman belakang di kantor Satpol.
“Dua gitar kecil itu, mereka gunakan untuk mengamen, padahal ngamen sangat meresahkan warga karena kesannya malak. Kami berikan efek jera, agar mereka tak dilepas begitu saja,” ungkapnya.
Jika kali kedua mereka ditangkap kembali, maka Satpol PP akan menyerahkannya ke Polsek. Tetapi, selama pelanggaran belum menjurus ke tindak pidana dan hanya sekadar menghirup zat adiktif, jika tercatat sebagai warga Bontang maka akan dipanggil orang tuanya.
Namun jika warga luar Bontang, maka akan dikoordinasi dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos P3M) Bontang.
Kepada penyidik, mereka tak mengaku jika sudah pesta lem. Kebanyakan mereka mengaku hanya minum aldo dengan membeli 1 botol alkohol 70 persen dengan harga Rp 15 ribu dicampur kuku bima rasa mangga dan air dalam botol besar.
Ada yang adik kakak melakukan hal yang sama. Ada juga mengaku stres yakni Khairil Anwar akibat permasalahan orang tua yang tidak bekerja dan kesulitan ekonomi. “Untuk itu, kami beri dia pembinaan dan motivasi agar jika stres jangan lari ke hal-hal yang negatif,” kata Basri.
Sementara, Arham merupakan pasien rehab jalan dari Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Satelit Laras Bontang. Menurut ibunya yang sore itu datang ke kantor Satpol PP, Arham sudah dikurung selama 8 bulan dalam rumah dan tak pernah keluar. Namun, melihat anaknya pucat karena tak pernah terkena sinar matahari, ibunya pun mengizinkannya keluar.
“Baru dua hari keluar, sudah tertangkap, memang salah saya Pak,” aku ibu yang menggunakan baju putih itu.
Arham sendiri mengaku jika teman-teman yang ditangkap Satpol bersamanya memang temannya. Dulu dirinya penikmat koteng yang sudah terbilang parah, sehingga ibunya meminta agar Arham direhab. “Kalau ngelem saya tak pernah,” ujarnya.
Koordinator Satelit Laras Bontang Jamal mengatakan, akan membawa Arham ke psikolog untuk mengecek kejiwaannya. Jika memang tak bisa dengan rawat jalan, maka akan dilakukan rawat inap di Pampang, Samarinda. “Jika orang tua anak yang lainnya mau anaknya direhab, kami bisa bantu asalkan ada izin dari orang tua, seperti Muhammad Kusaeni yang terlihat sudah parah di antara yang lainnya,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post