bontangpost.id – Merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) perlu mendapat perhatian masyarakat. Pasalnya di RSUD Taman Husada, petugas medis saat ini menangani enam pasien DBD.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Pengendalian Mutu RSUD Taman Husada dr Tri Ratna Paramita mengatakan, keenam pasien saat ini berada di kamar perawatan. “Pasien didominasi oleh anak-anak,” kata dr Mita.
Menurutnya, DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Sehingga, yang perlu diperhatikan ialah nyamuk ini suka hidup di air yang bersih. Kemudian, nyamuk akan beredar pada pagi dan siang hari. Sebab itu untuk menekan perkembangan harus menggalakkan kegiatan 3M.
“Menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara teratur untuk mencegah nyamuk berkembang, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menyebabkan genangan air,” ucapnya.
Jika di sekitar domisili ada yang terkena DBD, maka lingkungan perlu waspada. Pasalnya, jarak terbang nyamuk bisa mencapai 100 hingga 200 meter. Adapun jika ada anggota keluarga yang mengalami demam disertai sakit kepala maupun nyeri otot bisa datang ke klinik atau fasilitas kesehatan terdekat.
“Bila kurun dua hari tidak ada perkembangan bisa kontrol kembali guna dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah trombosit. Supaya segera terdeteksi,” tutur dia.
Saat ini, sudah ada satu pasien DBD yang meninggal berusia 13 tahun, berdomisili di Gunung Telihan. Pasien mendapatkan penanganan medis sejak 8 Januari lalu. Sebelumnya berdasarkan data Diskes, pasien mengeluhkan diare dan demam. Kemudian, menuju klinik pada 6 Januari.
“Dirawat sebelumnya di ruang intensive care,” terangnya.
Diskes juga melakukan upaya fogging di sekolah korban. Salah satu satuan pendidikan di Bontang Barat dilakukan pengasapan pada Selasa (16/1). Sasarannya ialah seluruh ruangan sekolah hingga lingkungan sekitarnya. Fogging dilakukan pada 09.00.
Langkah ini dalam rangka membunuh nyamuk dewasa. Sebab, gigitan nyamuk diprediksi dari lokasi tersebut. Meski demikian, pengasapan atau fogging bukanlah menjadi solusi penuntasan kasus DBD. Dikarenakan telur dan jentik masih tetap hidup meski dilakukan fogging. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post