SAMARINDA – Dalam beberapa hari terakhir, harga ikan di Pasar Pagi Samarinda terbilang mahal. Meskipun kenaikan harga ini tidak terlalu signifikan, namun banyak penjual ikan yang mengeluhkan hal tersebut karena dianggap dapat mempengaruhi keuntungan mereka sehari-hari.
Salah satu penjual ikan di Pasar Pagi, Zaenal mengatakan, kenaikan harga ikan ini terjadi bahkan sejak beberapa hari lalu. Hal ini terjadi dikarenakan pasokan yang berkurang.
“Harga modalnya dari nelayan memang sudah agak mahal. Naik sekira Rp 3–5 ribu per kilonya. Jadi mau tidak mau kami juga menaikkan harga jual. Hal ini dikarenakan lagi terang bulan, makanya ikan yang ditangkap nelayan jadi berkurang dan mempengaruhi harga,” tutur dia, saat disambangi media ini di lapaknya, Jumat (31/8) kemarin.
Misalnya saja, dia berkata, harga ikan bandeng yang biasa Rp 23 ribu per kilonya kini menjadi Rp 26 ribu. Ikan tongkol yang sebelumnya hanya Rp 20 ribu per kilo sekarang manjadi Rp 25 kilo. Begitupun dengan harga ikan lainnya.
Meskipun kenaikan harga ini tidak terlalu signifikan, kata dia, namun cukup mempengaruhi penjualan. Bahkan tak jarang pembeli mengeluhkan hal tersebut.
Pasalnya, ikan adalah komoditi yang mudah rusak. Tidak seperti pakaian. Jika dibiarkan bermalam ikan tidak akan segar lagi. Dan ikan yang tidak segar tidak akan dilirik pembeli. Hal ini akan membuat pedagang semakin merugi.
“Kalau ikan memang naik turunnya segitu saja. Tapi sangat mempengaruhi penjualan, soalnya kami jualan untungnya tidak seberapa. Jadi harus habis hari itu juga. Kalau tidak habis dalam sehari dan bermalam, ikan tidak segar lagi dan mudah rusak. Itu sudah susahnya,”ujar dia.
Sehingga, salah satu cara yang biasa mereka lakukan agar ikan yang bermalam dapat tetap dijual dengan harga standar, yakni mencampur ikan yang bermalam dengan ikan segar. Demi mencari sedikit keuntungan.
Bahkan, diakui Zaenal, ia kerap menjual ikan dengan harga modal agar dagangannya cepat laris atau tidak bermalam. Meskipun resikonya ia tidak akan mendapat untung, ia pun berdalih yang penting dagangannya habis dalam satu hari.
“Daripada ikannya rusak. Soalnya ikan yang sudah bermalam resiko rusaknya sangat tinggi. Mending saya jual modal walau tidak dapat untung,” beber dia.
Hal serupa juga diakui penjual ikan lainnya, Nani. Ia berkata, kerap mencampur ikan yang masih segar dengan ikan yang sudah bermalam untuk mengurangi dampak kerugian.
“Kalau kami penjual ikan sudah biasa begitu. Soalnya kalau ikan sering di es lama-lama rusak. Tidak ada yang mau beli,” pungkasnya. (*/dev)
INFO HARGA PASAR
HARGA KOMODITI DI PASAR PAGI
SAYUR SAYURAN
Keterangan Harga
Bawang Merah Rp 22 ribu/kg
Bawang Putih Rp 25 ribu/kg
Bawang Bombai RP 20 ribu/kg
Cabai Biasa Rp 28 ribu/kg
Cabai Keriting Rp 38 ribu/kg
Cabai Besar Rp 40 ribu/kg
Kol Rp 10 ribu/kg
Wortel Rp 16 ribu/kg
Kentang Rp 17 ribu/kg
Daun Bawang Rp 25 ribu/kg
IKAN LAUT
Keterangan Harga
Bandeng Rp 26 ribu
Layang Rp 33 ribu
Patin Rp 20 ribu
Nila Rp 40 ribu
Kembung Rp 20 ribu
Tenggiri Rp 20ribu
Udang Rp 100 ribu
Cumi-cumi Rp 75 ribu
DAGING, AYAM dan TELUR
Keterangan Harga
Daging Sapi Rp 125 ribu/kg
Ayam Kecil (1,2 kg) Rp 45 ribu/ekor
Ayam Besar (2,5 kg) Rp 70 ribu/ekor
Telur Puyu Rp 36 ribu/piring
Telur Bebek Rp 95 ribu/piring
Telur Biasa Rp 48 ribu/piring
BERAS
Keterangan Harga
Beras Merk Berlian Rp 13ribu/kg
Beras Merk Kura-kura Rp 14ribu/kg
Beras Merk Kuda Balap Rp 15 ribu/kg
Sumber Data: Pantauan Metro Samarinda
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post