Badai Defisit Dikabarkan akan Kembali Terpa Kutim
SANGATTA – Beban Pemkab Kutim tampaknya semakin berat. Pasalnya, dikabarkan jika badai defisit kembali menimpa kota Singa ini. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris Dearah (Sekda) Irawansyah. Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim itu menuturkan jika kabar tersebut sudah sampai di telinganya.
“Saya dengar ada. Kabarnya di tahun 2017 ini. Tetapi baru sekadar informasi saja,” ujar Mantan Sekwan itu.
Mekipun begitu, kabar burung ini cukup membuat Kutim was-was. Sebab, belum tuntas permasalahan satu, ditambah beban yang sama pula. Hanya saja dirinya berharap badai defisit dapat segera berakhir. Sehingga pembangunan di Kutim kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau memang ada disampaikan saja. Tetapi belum saya terima secara hitam di atas putih. Itu baru informasi yang kami dengar. Informasi itu langsung dari pak Jokowi. Mudahan saja tidak terjadi defisit lagi,” katanya.
Meskipun mimpi buruk tersebut benar terjadi, namun dirinya yakin tidak sebesar sebelumnya. Hanya saja untuk pastinya Pemkab Kutim masih menunggu informasi valid mengenai hal itu. Setelahnya baru bisa dipublikasikan secara jelas kepada masyarakat Kutim.
“Kemungkinan ada pemotongan. Tetapi tidak terlalu besar. Mengenai berapa, kami belum tahu persis. Tunggu saja informasi selanjutnya. Apakah benar atau tidak. Intinya kami tunggu sampai ada tertulis,” katanya.
Hanya saja Pemkab Kutim tak patah semangat. Biar defisit kembali mendera akan tetapi bendera pembangunan tetap berkibar. Meskipun harus dilakukan secara bertahap. Karena banyak cara untuk menambah pundi keuangan. Salah satu diantaranya memanfaatkan potensi pendapatan daerah.
“Kan banyak potensi yang bisa digali di Kutim. Semua itu akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD itulah nantinya yang akan menjadi andalan kita,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post