BONTANG – Diselenggarakannya kegiatan Unit Pelaksana Sosial Keliling (UPSK) dan Bimbingan Kewirausahaan bagi penyandang disabilitas di Bontang mendapat apresiasi dari Pemkot Bontang.
Pasalnya, kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur itu, dinilai dapat membantu pendeteksian dini terhadap penyandang disabilitas di Bontang. Hal ini disampaikan Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara yang digelar di aula Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Bontang, Selasa (16/5) kemarin.
Neni mengatakan, dirinya bersyukur sekali tahun ini program dari provinsi tersebut bisa dilaksanakan di Kota Taman. Kata dia, dari total penduduk Bontang yang berjumlah 162 ribu jiwa, 262 jiwa diantaranya menyandang disabilitas. Namun demikian, tidak diketahui secara spesifik apakah penyandang tersebut memiliki penyakit lain ataukah tidak. Bahkan, bisa jadi kata dia, gangguan yang disandang selama ini justru tidak terlalu parah sehingga pada dasarnya bisa mendapat pertolongan melalui alat bantu.
“Semisal seseorang divonis tuli. Ternyata setelah dideteksi secara khusus, dengan menggunakan alat bantu pendengar, dia bisa mendengar. Begitu juga dengan buta, ternyata setelah dibantu dengan alat khusus, ternyata masih bisa melihat. Tentu ini sangat membantu para orang tua,” terangnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-P3M) Abdu Safa Muha, program UPSK ini merupakan layanan bagi penyandang disabilitas dimana setelah dilakukan penjaringan, tahap berikutnya adalah proses deteksi dini. Melibatkan fasilitator dari berbagai bidang seperti pekerja sosial, konsultan guru SLB, tim dokter, psikolog, dimana dari proses ini akan dideteksi apakah di dalam tubuh penyandang disabilitas tersebut memiliki penyakit lainnya selain kecacatannya tersebut. Bila nantinya ada, maka akan segera ditindaklanjuti sesuai penyakit yang diderita.
“Program ini baru pertama kali di Bontang. Tahun ini kita beruntung bisa mendapatkannya karena pelayanan disabilitas ini masih sangat terbatas. Sehingga UPSK ini bisa menjadi alternatif. Semoga tahun depan Bontang masih bisa mendapatkan program ini,” terangnya.
Ditambahkan Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dissos Kaltim, Khairul Saleh. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari dari Selasa (16/5) kemarin hingga Jumat (19/5) mendatang. Adapun kegiatan di hari terakhir, penyandang disabilitas akan mendapatkan pelatihan kewirausahaan tata boga. Adapun pesertanya, terdiri dari 110 orang penyandang disabilitas dan 30 orang dari kader rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan berbasis masyarakat yang ada di maisng-masing kelurahan di Bontang.
“Harapannya program ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” harapnya.
Acara ini juga dirangkai dengan pemberian bantuan 7 kursi roda dan 4 alat bantu pendengaran yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Bontang kepada penyandang disabilitas yang membutuhkan. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post