bontangpost.id – Kuota tambahan tiket kapal penumpang menjelang mudik lebaran terancam tidak disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Lantaran pengajuan penambahan kuota terbilang mendadak yakni awal April lalu. Saat memasuki musim arus mudik lebaran. Sehingga peluang untuk disetujui sangat tipis.
Kepala PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat mengaku turut menyesalkan hal itu. Seharusnya Pemerintah Kota Bontang harus lebih peka terhadap situasi menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN).
Sehingga, apabila ingin melakukan penambahan kuota tidak dilakukan secara mendadak. Sebab proses penambahan kuota membutuhkan waktu yang cukup panjang. Mengingat lonjakan penumpang tahun ini diperkirakan lebih besar dari tahun sebelumnya.
“Tahun sebelumnya kan ada pembatasan karena Covid. Sekarang kan enggak. Kalau sudah mepet kayak gini kami malahan yang kena dampaknya. Banyak penumpang yang mengomel di lapangan. Harusnya pemerintah lebih peka terhadap situasi,” bebernya.
Alhasil, saat ini pihaknya hanya menjual tiket kapal sesuai dengan kapasitas yang ada. Ketika sudah habis, tidak bisa melakukan penambahan.
Dua kapal keberangkatan terakhir, yakni KM Binaiya pada 11 April dan KM Egon pada 15 April tidak menyisakan satu tiket sebab ludes terjual. Bahkan beberapa penumpang kerap menanyakan kuota tambahan untuk keberangkatan kapal terakhir itu.
Sementara itu, kapal KM Binaiya keberangkatan 9 April masih menyisakan kuota lebih. Dari total 970 tiket baru terjual 400 tiket. Oleh sebab itu, Ia meminta masyarakat Bontang yang ingin melakukan mudik untuk beralih di tanggal tersebut. Lantaran belum ada kepastian dari pusat perihal penambahan kuota penumpang.
“Saya juga pusing ini kenapa banyak yang suka berangkat di akhir jadwal. Ya mau bagaimana lagi, penambahan kuota masih gantung. Kalau mau ya berangkat lusa. Karena sudah pasti enggak ada penambahan kapal,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post