SAMARINDA – Penyakit meningitis patut diwaspadai para calon jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji ke tanah Mekkah. Pasalnya, penyakit yang identik dengan radang selaput otak dan sumsum tulang belakang ini kerap mendera saat para calon jemaah haji menjalani ibadah haji nantinya.
Sebagai upaya antisipasi terhadap penyakit yang diakibatkan oleh infeksi ini, para calon jemaah haji asal Samarinda bakal diwajibkan melakukan vaksin. Tindakan ini sekaligus sebagai upaya pencegahan terhadap penularan dan penyebaran kepada para jemaah lainnya selama di Arab Saudi. (selengkapnya lihat infografis).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Rustam mengatakan, penyakit meningitis memang merupakan penyakit radang selaput kepala atau otak. Jika sampai terkena maka risikonya besar, karena dapat menyebabkan kematian.
“Untuk itu pemerintah mewajibkan para jemaah haji untuk melakukan vaksinasi sebelum berangkat ke Tanah Suci,” kata dia saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (20/7) kemarin.
Rustam menuturkan, vaksin ini wajib dilakukan, tidak hanya bagi jemaah haji plus namun juga jemaah haji regular. Karena vaksin ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi jemaah sebelum berangkat ke Mekkah.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mewajibkan negara-negara pengirim jamaah haji untuk memberikan vaksinasi sebagai syarat pokok pemberian visa haji dan umrah.
“Vaksin ini hukumnya wajib. Namun, jika calon jemaah haji ingin melakukan vaksin lainnya juga boleh, tapi bayar sendiri. Karena vaksinnya bukan program dari pemerintah pusat. Misalnya seperti vaksin influenza,” tutur Rustam.
Sebelum jemaah haji diberangkatkan, lanjut dia, pihak Dinkes dan Kementerian Agama juga telah mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan jemaah haji. Selain itu, jemaah haji juga akan memeriksakan kesehatannya di beberapa puskesmas yang telah ditunjuk oleh Dinkes.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan itulah, Dinkes kemudian akan memutuskan jemaah yang boleh berangkat ke Tanah Suci atau tidak. “Jika ditemukan penyakit-penyakit tertentu seperti diharuskan cuci darah, maka kami memiliki wewenang untuk tidak memberangkatkan jemaah tersebut,” ujarnya.
Dia mengatakan, di Samarinda sendiri, tidak banyak jemaah yang gagal berangkat haji dikarenakan penyakit yang ia miliki. Rustam pun memperkirakan, dari sekian ratus jemaah haji yang berangkat hanya satu hingga dua orang yang keberangkatannya harus dibatalkan karena memiliki penyakit kronis. “Jika dia sakit parah, keberangkatannya kami pending dulu, tidak boleh pergi,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menuturkan, petugas kesehatan dari Samarinda akan terus mendampingi para jemaah hingga ke bandara. Setelah tiba di bandara, maka tanggung jawab kesehatan para jemaah akan diambil alih petugas kesehatan di bandara.
“Sampai di bandara tanggung jawab kami sudah lepas. Nanti setelah pulang, baru akan menjadi tanggung jawab petugas kesehatan Samarinda. Akan kami pantau lagi mengenai kesehatannya,” pungkasnya. (*/dev)
==CIRI PENYAKIT MENINGITIS==
=PENYAKIT MENINGITIS
Penyakit meningitis adalah penyakit radang selaput otak dan sumsum tulang belakang.
=PENYEBAB
Meningitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa bakteri atau jamur. Vaksin dapat mencegah sebagian bentuk meningitis.
=GEJALA
Gejala penyakit ini termasuk sakit kepala, demam, dan leher kaku.
Namun tergantung juga pada penyebabnya, meningitis mungkin dapat pulih sendiri, atau dapat mengancam jiwa sehingga membutuhkan penanganan antibiotik yang mendesak.
=PENDERITA
Area nyeri: leher, otot atau punggung. Seluruh tubuh akan merasakan demam, gemetar, kehilangan selera makan, kelambanan, kelelahan, malaise atau panas dingin.
Selain itu, terjadi mual atau muntah, kulit ruam merah atau ruam sopak. Selain itu, terjadi iritabilitas, kebingungan mental, sensitif terhadap cahaya, sakit kepala, leher kaku, denyut jantung cepat, kehilangan nafsu makan pada bayi, kelesuan, mengantuk, napas cepat, sakit kepala atau takut suara keras
=CARA PENYEBARAN
Penyakit meningitis menyebar melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin).
Sumber Data: Dihimpun Metro Samarinda
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post