BONTANGPOST.ID, Bontang – Warga Bontang mengeluhkan minimnya sosialisasi teknis terkait jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Dikatakan Stepanus, awalnya ia ingin mengisi voucher jargas namun tidak dapat dilakukan. Ia mendatangi kantor PT Bontang Migas Energi (BME). Kemudian diinformasikan bila voucher jargas tidak lagi berlaku, sehingga harus beralih ke meteran.
“Padahal bulan lalu saya masih bisa isi (token jargas),” kata warga Kanaan itu.
Ia mengaku kecewa karena tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat, khususnya pengguna jargas. Ia pun sempat menanyakan kepada pihak kelurahan, namun pemberitahuan terkait jargas tersebut nihil.
“Mestinya kan disosialisasikan ke kami. Minimal tingkat RT atau kelurahan. Jadi kami enggak bingung seperti ini,” jelas dia.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur PT BME Erwin menuturkan, program penggunaan voucher tersebut tidak lagi diberlakukan. Sebelumnya program ini diterapkan Pertamina dengan mengadopsi sistem PLN, menggunakan token.
Namun secara teknis, kata dia, perangkat yang menggunakan token dioperasikan dengan baterai. Sementara baterai tersebut tidak bertahan lama atau hanya beberapa tahun. Penggantiannya pun memakan biaya.
“Kalau baterainya habis, saluran gas tetap terbuka. Nah ini yang akan tercatat di sistem dan nantinya diakumulasi,” tuturnya saat dikonfirmasi.
Disinggung mengenai sosialisasi, pihaknya mengaku bakal menerbitkan pemberitahuan ke tingkat kelurahan. Terutama ke pelanggan yang saat ini masih menggunakan voucher jargas.
“Dari catatan kami masih ada ribuan pelanggan yang menggunakan voucher. Jadi mesti bermigrasi ke meteran. Kami akan sosialisasikan,” tandasnya. (*)