BONTANGPOST.ID, Bontang – Perumda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) merugi pada akhir tahun 2023. Totalnya yakni Rp370.857.032. Angka ini berdasarkan hasil audit di akhir tahun tersebut oleh akuntan publik.
Berdasarkan data pendapatan usaha hanya Rp1.617.534.483. Padahal di tahun 2022 pendapatan usaha mencapai Rp2.335.433.665.
Sementara beban pokok usaha yakni Rp1.868.731.758. Angka ini mengalami penurunan signifikan karena satu tahun sebelumnya mencapai Rp14.878.032.136.
Artinya, pendapatan lebih kecil dibandingkan beban pokok usaha. Sehingga kerugian kotor di 2023 yakni Rp 251.197.275.
Angka ini ditambah beban usaha mencapai Rp 119.410.383. Alhasil kerugian usaha Rp370.607.658. Pos pendapatan dan beban lain-lain minus Rp249.374. Jika ditambahkan seluruhnya maka mencapai angka Rp 370.857.032.
Dirut Perumda AUJ Abdu Rahman tak mau berkomentar terkait perihal ini karena tidak dalam kondisi memegang data. Tetapi laporan dari akuntan publik itu bersifat benar. “Seperti yang tertuang itu,” singkat Rahman.
“Memang ada tunggakan di PDAM yang kami pelan-pelan selesaikan,” ucapnya. Di tahun sebelumnya jumlah kerugian lebih fantastis.
Angkanya mencapai Rp 12.673.095.075. Sehingga total ekuitas di awal tahun ini tinggal Rp 10.838.620.019. Dari penyertaan modal awal perusahaan senilai Rp 85.899.752.000.
Jumlah aset yang dimiliki terhitung Rp 14.666.755.246. Angka ini melorot dari total aset di 2022 yakni Rp 14.810.963.179. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post