SAMARINDA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kaltim mematok target besar di pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Tak tanggung-tanggung, PKB mematok target bisa duduk di kursi unsur pimpinan DPRD Kaltim.
Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin menyebut, saat ini partai yang dia nahkodai sedang membuka ruang komunikasi dengan sejumlah tokoh dan figur di Kaltim. Terutama dengan mereka yang ingin kembali maju dan tampil memperebutkan kursi wakil rakyat di Karang Paci.
Menurutnya, langkah tersebut juga sebagai wujud keseriusan PKB menghadapi partai-partai besar seperti Golkar, PDIP, Gerindra, dan beberapa partai politik lainnya. Selain itu, Syafruddin ingin menjadikan PKB sebagai salah satu partai yang dipertimbangkan di Benua Etam.
Selain itu, Udin begitu sapaannya menyebut, pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai strategi politik untuk mengaet pemilih nantinya. Karena Muhaimin Iskandar selaku nahkoda utama DPP PKB telah mematok target agar PKB bisa menjadi partai pemenang kedua di Kaltim.
Karena itu, komunikasi politik lintas sektoral telah dia bangun dengan berbagai tokoh di Kaltim. Harapannya, mereka yang nanti bergabung di PKB Kaltim, adalah mereka yang mempunyai integritas, kemampuan yang mumpuni, dan mampu meningkatkan partisipasi pemilih di pileg mendatang.
“Kami terbuka dengan semua tokoh di Kaltim. Kami persilakan kepada tokoh di Kaltim yang ingin menjadi caleg, bisa bergabung dengan PKB,” kata mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Samarinda itu, Jumat (5/4) kemarin.
Sebagai syarat pencalonan, PKB Kaltim tidak memperhatikan latar belakang suku, agama, ras, golongan seseorang. Siapa saja yang sudah teruji dari segi kompetensi, gagasan, dan visi membangun Kaltim, diberikan ruang yang sama mencalonkan diri lewat PKB.
“Tak ada sekat suku, ras, dan agama untuk bergabung dengan PKB Kaltim. Semua orang bebas mencalonkan diri lewat PKB. Yang terpenting siapa saja yang ingin jadi caleg, harus berjiwa nasionalis dan mau mengabdikan diri untuk kemajuan Kaltim,” ucapnya.
Meski berlatar belakang partai Islam yang dibentuk ulama Nadhlatul Ulama (NU), namun PKB tidak menutup diri bagi tokoh lintas agama untuk bergabung dan menjadi caleg.
“Meski citra PKB sebagai partai Islam telah melekat, namun untuk membangun Kaltim harus bersama-sama. Tak cukup dengan satu golongan saja,” tambah Anggota Komisi III DPRD Kaltim itu.
Karena keterbukaan dan loyalitas pada perjuangan membangun daerah, telah menempatkan PKB Kaltim sebagai partai pemenang kelima di Karang Paci. Ada empat orang wakil rakyat yang berhasil duduk di DPRD Kaltim.
“Pileg 2014 kami berjuang dari awal. Kami tidak memiliki wakil di DPRD. Tetapi karena keteguhan kader dan pengurus, kami mampu menempatkan empat wakil di DPRD. Di pileg 2019, kami optimistis bisa menjadi pemenang kedua di DPRD Kaltim,” ucapnya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: