bontangpost.id – Penanganan masalah banjir menjadi perhatian Pemkot Bontang. Salah satu upaya tahun ini ialah melakukan pembebasan lahan untuk Polder Tanjung Laut.
Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPRK) Edi Suprapto membenarkan bahwa nomenklatur anggaran telah diajukan.
“Nantinya appraisal sambil jalan. Di tahun ini juga lahan dibebaskan,” kata Edi.
Mengacu Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) anggaran yang dialokasikan mencapai Rp11 miliar. Nantinya ada satu hektare lebih lahan di Jalan Selat Karimata akan dibeli pemkot.
“Perencanaan ini sudah lama. Appraisal lebih dahulu karena untuk melakukan kalkulasi terhadap upaya pembebasan lahan,” ucapnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Amiruddin Syam menjelaskan angka tersebut masih bersifat fluktuatif. Jika terjadi kekurangan maka akan dilakukan penambahan saat pembahasan APBD Perubahan mendatang.
“Paling tidak rumah anggarannya sudah ada. Karena ada prosesnya maka kalau kurang nanti ditambahkan,” tutur dia.
Meskipun sudah ada detail engineering design (DED), tetapi potensi perubahan harga itu bisa terjadi setiap waktu. Sehingga pemkot memilih tidak memasang angka tinggi di awal.
Luas polder diprediksi mencapai 15.067 meter persegi dan luas genangan 10.018 meter persegi. Infrastruktur ini nantinya bisa menampung aliran air dari parit yang berada di Tanjung Laut. Apalagi derah hilir ketika air laut pasang, tampungan diperlukan agar air tidak meluber ke permukiman warga.
Sebelumnya desain polder ini nantinya ketika bagian hilir surut, air dipompa keluar polder. Selain DED, tahapan kajian feasibility study, studi larap, hingga UKL-UPL sudah dilakukan. Disinggung mengenai pembangunan fisik polder, ia belum bisa membeberkan durasinya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post