BONTANGPOST.ID, Bontang – Polres Bontang masih menelusuri kejadian matinya ikan di perairan Bontang Lestari. Pihaknya pun melakukan pengecekan di lokasi.
“Anggota sudah bergerak turun (ke lokasi),” sebut Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing melalui Kasat Reskrim AKP Hari Supranoto.
Ia mengungkapkan, terkait kepastian dugaan pencemaran tersebut mesti dilakukan penyelidikan. Berupa pengumpulan informasi yang berkaitan. “Perlu dilakukan penyelidikan dulu,” katanya.
Sebelumnya, nelayan di Santan Ilir, Marangkayu, Kutai Kartanegara mengeluhkan dugaan pencemaran limbah yang menyebabkan ikan-ikan mati di perairan sekitar Bontang Lestari.
Dikatakan salah satu nelayan, limbah tersebut diduga kuat berasal dari pabrik minyak sawit atau CPO yang dikelola PT Energi Unggul Persada (EUP).
Dugaan itu berdasarkan penelusuran para nelayan. Di mana pusat pencemaran berada di sekitar pabrik CPO. “Tapi areal yang terdampak sangat luas. Kami di Santan Ilir terimbas. Ikan mati sampai melewati konveyor batu bara,” kata nelayan.
Kematian ikan ini bukan kali pertama terjadi. Mereka sudah lama mengetahui adanya dugaan pencemaran limbah. “Tapi kami bingung mau lapor ke mana,” ujarnya.
Nelayan pun telah mengambil sampel air sebagai perbandingan. Mereka juga mengadukan hal ini kepada anggota DPRD Kukar.
Sementara Humas PT EUP Jayadi mengatakan akan menindaklanjuti temuan tersebut. Soal tudingan limbah itu dari perusahaannya pun akan ditelusuri. Jayadi mengaku pengolahan limbah mereka telah dikelola melalui Wastewater Treatment Plant (WWTP). WWTP ialah fasilitas yang digunakan untuk mengolah air limbah.
“Belum tentu juga itu dari PT EUP. Tapi kami akan telusuri dulu. Akan lakukan investigasi,” ucap Jayadi, kepada media. (*)