BONTANGPOST.ID, Bontang – Sampel air di perairan Bontang Lestari telah dikirim ke laboratorium Samarinda untuk diuji. Hal itu guna mengetahui adanya dugaan pencemaran air limbah PT Energi Unggul Persada (EUP) di area tersebut.
Wali Kota Bontang Neni Morniaeni mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji lab. Sebelumnya, pihaknya telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang untuk turun langsung melakukan pengecekan saat informasi mencuat. Kemudian dilakukan pengambilan sampel.
“Sekarang ini masih menunggu hasilnya seperti apa,” katanya.
Ia mengungkapkan, sejatinya Pemkot Bontang telah memiliki forum lingkungan hidup yang terdiri dari 23 anggota mencakup perusahaan, rumah sakit, hingga hotel. Lantaran masing-masing memiliki pengelolaan limbah yang perlu diperhatikan.
Mestinya, lanjut dia, limbah yang ada perusahaan telah melalui proses sesuai prosedur. “Jadi limbah yang keluar itu harusnya sudah bersih,” ungkap dia.
Selain itu, pengawasan juga penting dilakukan oleh instansi terkait. Mengingat hal ini berhubungan dengan dampak terhadap lingkungan.
“Pengawasan itu sudah seharusnya dilakukan rutin oleh dinas terkait. Saat ini, tunggu saja dulu hasil uji labnya,” sebutnya.
Diketahui, DLH Bontang telah melakukan uji sampel air di tiga titik yakni di bagian hulu, tengah, dan hilir. Pihaknya menguji dengan menggunakan empat parameter. Di antaranya tingkat keasaman (pH), suhu, salinitas, dan kecerahan. Sementara baku mutu merujuk pada PP RI 12/2021.
“Hasil uji menggunakan parameter tersebut masih memenuhi baku mutu,” katanya.
Meski demikian, pihaknya turut melakukan uji dengan mengirimkan ke sampel ke laboratorium tersertifikasi di Samarinda. Uji sampel kedua ini dilakukan menggunakan sekitar 20 indikator. Mengingat uji yang mereka lakukan masih dalam cakupan internal dan tidak dapat dijadikan rujukan.
“Kami sudah mengirimkan sampel dan masih menunggu hasilnya. Biasanya diproses selama 14 hari kerja,” pungkasnya. (*)