SANGATTA – Apa yang dikhawatirkan masyarakat ternyata benar. Jika eks lokalisasi Kampung Kajang (K2) hanya berkedok kafe.
Hasil pantauan media ini, jika Cafe tersebut menyediakan layanan esek esek. Mereke kembali membuka lapak. Kamar tersebut berada di bagian tengah rumah Cafe.
Rinto, saksi mata menuturkan, dirinya baru saja mendapatkan tawaran esek esek dari salah seorang wanita malam di Cafe tersebut.
“Ya ada kamar kamar nya di bagian tengah. Setiap kamar ada perempuannya. Mereka tawarin kami main,” katanya bersama dua teman lainnya.
Benar saja, saat media ini mencoba berdiam di depan salah satu wisma, secara bergantian wanita penghibur memanggil.
Dengan menggunakan pakaian super seksi, seorang wanita menyambangi media ini.
“Dari mana mas. Masuk saja. Minum minum. Ke kamar saja lebih enak. Bisa istirahat, kan dari jalan jauh. Kita bisa pijat pejatan,” katanya.
Media ini mencoba bertanya saat berada di kursi depan wisma. Apakah melayani yang lain, selain minum dan bernyanyi. Tanpa malu wanita tersebut mengaminkan.
“Kalau mau Rp 300 ribu. Mumpung masih sore. Kalau yang di depan kamar saya Rp 500 ribu. Karena masih muda sekali,” kata wanita tinggi berambut panjang tersebut.
Merasa penasaran, media ini kembali memasuki cafe yang berbeda. Yang secara kebetulan tak seorangpun wanitanya berada di luar. Karena saat itu memang masih sekira pukul 19.00 wita.
Benar saja, banyak ditemukan kamar kamar yang masih tertutup akan tetapi berpenghuni. Tentu saja hal ini membantah yang menyatakan semua kamar kamar bekas eks lokalisasi sudah tertutup rapat.
“Kalau bagian depan memang tertutup. Coba masuk lagi ke dalam pasti banyak ditemukan kamar kamar,” ujar warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Memang pasca ramai ramai penutupan, lanjut wanita itu, dikabarkan tak satupun kamar terbuka. Semua tertutup rapat. Begitupun setelah Cafe di buka pertama kali.
“Tetapi setelah lama lama dan lepas kontrol, akhirnya kamar kamar di buka kembali,” katanya.
Dirinya berharap, sebagai warga setempat meminta lokalisasi berkedok Cafe tersebut dapat segera ditertibkan. Karena berdampak buruk bagi warga setempat dan orang lain.
“Ini masalah serius. Kan sudah janji enggak akan operasi lagi. Buktinya masih beroperasi. Pemerintah mana, katanya mau tutup,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: