SANGATTA – PT Kaltim Prima Coal (KPC) menalangi insentif 3.856 guru non PNS dan honorer sekolah di Kutai Timur (Kutim). Kepastian itu tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara KPC dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim, di ruang kerja Bupati Kutim, Senin (30/10) kemarin.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Kutim Ismunandar, Kepala Disdik Kutim Akhmadi Baharuddin, GM External Affairs and Sustainable Development (ESD) Wawan Setiawan, Manager PME Louise G Pessireron, Manager External Relation Yordhen Ampung, dan Sekretaris Disdik Kutim Roma Malau.
Bupati Ismunandar mengatakan, pengajuan insentif guru non PNS dan honorer sekolah melalui skema dana Corporate Social Responsibility (CSR), dikarenakan saat ini pemerintah mengalami defisit anggaran. “Terima kasih atas kepedulian KPC yang mau membantu pemerintah yang mengalami defisit anggaran. Anggaran ini langsung diberikan kepada guru-guru non PNS dan honorer sekolah,” kata Ismunandar.
Ismu menuturkan, proses transfer akan dilakukan langsung pihak KPC tanpa melalui Dinas Pendidikan. “Tidak ada lagi lewat Dinas Pendidikan, tapi langsung masuk ke rekening guru-guru. Mudah-mudahan ini memberikan kebaikan untuk kita semua.Yang menerimanya pun akan berdoa untuk kebaikan KPC,” ujar Ismu.
Sementara itu, Louise G Pessireron menjelaskan, pemberian insentif ini diawali dengan pengajuan dari Dinas Pendidikan, sesuai kebutuhan yang berkembang saat ini. Hal itu disambut oleh KPC, karena pada dasarnya peningkatan pendidikan merupakan salah satu program dari CSR KPC.
“Pemberian insentif ini sejalan dengan program CSR KPC, terutama program peningkatan pendidikan. Kita lihat dalam aturan dasarnya juga ada, seperti pada UU 40 tentang Perseroan Terbatas, PP 47/2012, Permen ESDM No 41/2016 dan Perda Kutai Timur tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan,” kata Louise.
Dia menambahkan, program tersebut sangat penting bagi PT KPC. Sebab, dapat menginvenstasikan kemampuan Sumber Daya Alam (SDA) di Kutim ke depan. Bahkan menjadi sebuah investasi jangka panjang.
Sementara, Roma Malau mengatakan pemberian insentif ini berlangsung dalam dua tahap. Pertama untuk seluruh guru non PNS dan honorer sekolah di seluruh Kutim. Kedua untuk yang berada di ring I KPC, yakni Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung hingga mencapai Rp 6 miliar. “Untuk tahap pertama totalnya sebesar Rp 3,7 miliar dan tahap kedua Rp 2,3 miliar. Total semuanya menjadi Rp 6 miliar untuk 3.856 guru,” jelas Roma.
Roma mengucapkan terima kasih kepada KPC, karena sudah memberikan respon yang baik pada saat pengajuan, hingga insentif tersebut dapat diberikan untuk para guru non PNS dan honorer sekolah.
“Laporan bantuan tersebut akan dipublikasikan dan dirilis. Semua akan terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Rekening pun akan langsung masuk ke penerima. Tidak ada masuk lagi di rekening di Disdik Kutim,” ungkapnya.
Selanjutnya, proses transfer mulai dilakukan pada awal November ini. Harapannya proses ini segera selesai sehingga dana insentif tersebut bisa langsung dinikmati oleh para guru honorer sekolah dan guru non PNS di Kutai Timur.(ver/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: