bontangpost.id – Baru pertama kali status Kota Taman berubah menjadi warna merah sejak Minggu (16/8/2020). Dari semula kuning. Kondisi ini tergambar di peta pantauan penyebaran Covid-19 milik Pemprov Kaltim. Situasi ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang dr Bahauddin.
“Benar merah. Karena jumlah yang dirawat telah mencapai 91 pasien, dengan rincian 29 orang dirawat, dan 62 orang melakukan isolasi,” kata dr Bahauddin dalam video telekonferensi, Minggu (16/8/2020) sore.
Bahkan, terdapat penambahan kasus dari hasil pemeriksaan swab per Minggu kemarin. Jumlahnya 16 pasien dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Ia menjelaskan satu orang merupakan imported case dari luar daerah. Tracing masih dilakukan oleh tim hingga pers release berlangsung.
“Ini disebut BTG-95. Perempuan berusia 37 tahun. Dia datang dari Surabaya. Ia mengeluhkan sakit dan langsung berobat ke rumah sakit,” ucapnya.
Begitu mendapat perawatan, keluhan pasien seperti gejala yang mengarah pada Covid-19. Selanjutnya bersangkutan dilakukan pemeriksaan swab. Dan keluar hasilnya demikian. Mengenai data informasi waktu tiba di Bontang belum lengkap diterima oleh tim surveilan.
Sementara dua orang dengan kodifikasi BTG-96 dan 97 berasal dari penularan yang berbeda. Meliputi Pasar Malam Berbas Pantai dan Akpol. Tambahan lain yakni dua kasus dari nonklaster. Kini masih dalam penelusuran tim. Adapun pasien terkonfirmasi positif dari klaster perusahaan PKT bertambah 11 kasus baru.
“Total kini mencapai 110 kasus,” tutur dia.
Sementara, Kasi Surveilan, Imunisasi, Wabah, dan Bencana Diskes Bontang, Adi Permana mengatakan rencananya hari ini (17/8/2020) bakal melakukan tracing dan pemeriksaan lanjutan klaster HOP. Fokusnya menyasar warga yang kontak erat dengan pasien dari klaster tersebut sebelumnya.
“Tidak melayani permintaan seperti rapid massal. Tetapi yang diperiksa ialah mereka yang telah didata oleh pihak kelurahan dan RT. Sudah ada list-nya,” terangnya.
Berkenaan klaster perusahaan PKT juga patut diwaspadai. Mengingat terdapat satu keluarga yang terkonfirmasi dalam tambahan kasus kemarin.
LAKI-LAKI PALING “BANDEL”
Kepala Diskes dr Bahauddin mengaku melakukan observasi pemakai masker. Tepatnya pada Minggu sekira pukul 14.00 Wita. Ia berhenti di salah satu ruas jalan untuk menghitung pelanggar protokol kesehatan tersebut. Pemantauan itu menyasar pengendara roda dua. Karena dapat dilihat secara langsung.
“Dominan yang tidak memakai masker ialah kaum laki-laki,” kata dr Bahauddin.
Jika dipersentasekan angkanya 80 persen. Sisanya ialah pelanggar dengan jenis kelamin perempuan. Ia mengharapkan kepada ibu rumah tangga untuk sering mengingatkan suaminya. Terutama ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Termasuk terhadap anak yang hendak mendatangi kafe maupun rumah kerabatnya.
“Jangan sampai tidak peduli akan membawa bahaya. Karena sudah terjadi transmisi lokal. Tidak ada yang bisa melihat virus,” terangnya.
Ia meminta kepada masyarakat untuk peduli kesehatan. Dengan tujuan menjaga Kota Taman, supaya transmisi lokal ini tidak meluas.
“Butuh kerjasama dari segala komponen,” pungkansya. (*/ak/kpg)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda