SANGATTA – Pelaksanaan salat idulfitri 1438 hijriah akhir pekan kemarin berlangsung penuh hikmat di Masjid Agung Al Faroek Sangatta. Tak hanya itu, ribuan warga Sangatta memadati masjid kebanggaan masyarakat Kutim tersebut untuk meraih kemenangan di hari yang fitri.
Sejak pukul 06.00 Wita, ribuan warga Sangatta sudah memadati masjid. Tidak hanya di dalam, tapi juga di luar halaman masjid. Antusias masyarakat yang begitu besar mendapatkan apresiasi dan kebangaan dari Bupati Kutim Ismunandar.
Dalam sambutannya, Bupati mengatakan, pelaksanaan sholat idulfitri,baik di masjid-masjid maupun di lapangan secara bersamaan untuk menyatakan rasa syukur tiada terhingga atas ibadah puasa sebulan penuh. Terlebih seraya mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid sebagai pertanda kemenangan dalam memerangi hawa nafsu selama Ramadan.
“Untuk itu, kepada seluruh masyarakat Kutim dimanapun berada, saya atas nama Pemerintah Daerah, pribadi, dan keluarga mengucapkan selamat hari raya Idulfitri 1 Syawal 1438 H, mohon maaf lahir dan batin,” ucap Bupati Ismunandar.
Idul Fitri adalah kemenangan, hal tersebut harus tercermin dalam sikap dan prilaku sebagai bentuk aktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Momentum tersebut harus jadikan lebih bermakna, dalam upaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Di era informasi teknologi yang canggih sekarang ini, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi informasi melalui internet maupun media sosial yang mudah dan gampang diperoleh melalui handphone,” imbuhnya.
Untuk itu, Bupati meminta supaya masyarakat bisa menyikapinya dengan teliti dan bijak, terutama mengenai informasi-informasi yang sering dilihat di media sosial (medsos). Karena belakangan banyak informasi yang tidak benar, atau hoax yang bisa memecah belah persatuan.
“Saya meminta agar informasi yang akan disebar-luaskan hendaknya diteliti kebenarannya terlebih dulu, jangan sampai kita ikut-ikutan menyebarkan berita bohong atau hoax dan terjebak dalam fitnah yang akhirnya bisa merugikan orang lain dan kita sendiri,” serunya.
Dia menambahkan, setelah melaksanakan puasa Ramadhan sebulan penuh ini, masyarakat harus terus menjaga keimanan agar tetap dalam ridho Allah SWT. Selain itu, dia meminta supaya masyarakat Kutim ikut terlibat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Disamping itu, mari kita tingkatkan keharmonisan dan kekompakkan, dalam membangun daerah yang kita cintai ini, sebagaimana telah diamanatkan oleh ajaran agama,” pintanya. (hms4/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post