Sampah TPST Diolah Jadi Pupuk Kompos

BONTANG – Selain bakal menerapkan instruksi Wali Kota terkait pembagian e-Bottle guna mengurangi sampah plastik bagi PNS dan Non PNS yang berada di lingkungan Pemkot Bontang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga terus melakukan inovasi khususnya dalam hal penanggulangan sampah yang ada di Kota Taman.

Terobosan terbaru yang mereka lakukan yaitu, melakukan peningkatan terhadap pengolahan dan penanganan sampah yang ada di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala. Dalam pelaksanaannya, DLH juga menggandeng perusahaan Pupuk Kaltim. Hal ini disampaikan Kepala DLH, Agus Amir kepada Bontang Post belum lama ini.

Dikatakan Agus Amir, nantinya beberapa jenis sampah yang masuk ke TPST Piere Tendean akan diolah di dalam mesin konveyor pemilah sampah. Namun sebelum diolah di dalam konveyor, terlebih dahulu dipisahkan antara sampah rumah tangga dengan sampah-sampah plastik. Jenis sampah di luar sampah plastik, nantinya akan diolah menjadi pupuk kompos melalui mesin tersebut.

“Adanya produksi pupuk kompos ini tentu sangat bermanfaat. Rencanannya pupuk kompos ini akan dimanfaatkan untuk keperluan taman-taman yang ada di median jalan. Ini tentu dapat mengefisiensikan anggaran dalam hal pembelian pupuk,” ujarnya saat diwawancarai media ini.

Adapun sampah plastik, sementara akan dimanfaatkan untuk daur ulang. Nantinya di 2019 kata Agus, pihaknya juga akan melakukan pengadaan alat pencacah plastik di TPST Piere Tendean seperti yang ada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bontang Lestari.

Dikatakan Agus, saat ini pemilahan sampah menggunakan mesin konveyor masih dalam tahap uji coba dan penyetelan alat. Ditargetkan, dalam dua pekan semua uji coba alat tersebut sudah rampung dilaksanakan. Yang uniknya kata Agus, nantinya DLH juga akan memberdayakan para pemulung di Bontang dengan jumlah mencapai 13 orang. Hal ini kata dia, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.