bontangpost.id – Pemerintah Kota Bontang menjajaki kerja sama dengan Tim Project Identification Survey (PIS) Provinsi Jeju, Korea Selatan dalam hal pengelolaan sampah pada Rabu (13/9/2023) di Pendopo Rujab Walikota.
Direktur Jeju Internasional Development Cooperation Center (JIDCC), Eui-chul Shin mengatakan sejak tiba di Bontang pada Selasa lalu, pihaknya tidak mendapati sampah berserakan di sepanjang jalan. Hal itu membuatnya kagum dan mengapresi kinerja Pemkot Bontang.
“Sampai hari ini kami kagum dengan Bontang karena tidak mendapati sampah berserakan di pinggir jalan. Itu sangat bagus,” ucapnya.
Tak hanya itu, Eui-chul Shin beserta tim juga kagum dan mengapresi sambutan hangat yang diberikan Pemkot Bontang dengan menyajikan tari Jepen pesta panen.
Kemudian ia pun sangat mengapresiasi produk UMKM yang diberikan sebagai cendera mata oleh Tim PIS. Di antaranya batik Udeng khas Bontang dan jaket batik Kuntul Perak.
“Ini (batik) sangat unik. Saya suka dengan bentuknya,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Basri Rase menuturkan bahwa pemerintah Bontang terus berbenah dalam pengelolaan sampah. Oleh sebab itu kedatangan tim dari Jeju diharapkan mampu membantu pengelolaan sampah.
Kata Basri, ia menyadari bahwa penanganan sampah membutuhkan program pengelolaan yang komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan, sehingga sampah yang dihasilkan tidak hanya menjadi timbunan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), tetapi menjadi sesuatu barang yang memiliki nilai guna dan nilai jual.
“Pengelolaan sampah adalah kewajiban kita bersama sebagai penghasil sampah. Oleh karena itu, kita harus bertanggung jawab menjaga dan melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Basri menyebut pada 2022 timbunan sampah Kota Bontang mencapai sebesar 38.046,40 ton/tahun. Dan sampai saat ini residu sampah yang dibuang ke TPA masih tinggi sebesar 75 ton per hari.
Pun, berdasarkan penghitungan timbunan sampah perhari dan luasan lahan TPA yang dapat ditimbun, diperkirakan umur TPA tidak sampai lima tahun, sehingga perlu adanya inovasi manajemen pengolahan sampah perkotaan.
“Saya berharap sekali kunjungan ini memberikan inovasi dan solusi untuk sampah di Bontang,” tutur Basri. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post