SEBAGAI partai pemenang pemilu di Bontang, tak bisa dimungkiri bila Partai Golkar memiliki anggota yang begitu besar. Malahan dari jumlah minimal yang mesti diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim dalam verifikasi faktual lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat II Partai Golkar Bontang mengajukan daftar anggotanya dengan jumlah sepuluh kali lipat dari yang dipersyaratkan.
Ketua Harian DPD Partai Golkar Bontang, M Arham mengungkapkan, bila mengacu pada persyaratan yang mesti dipenuhi, pihaknya hanya butuh mengajukan 120 anggota saja dalam verifikasi yang dilakukan KPU. Tapi Golkar Bontang malahan memasukkan 1.500 anggotanya ke KPU dalam proses verifikasi.
“Anggota kami semuanya ready stock. Jadi kalau misalnya dalam verifikasi ada yang kurang, tinggal memanggil saja,” kata Arham.
Menurut dia, kunci keanggotaan partai berlambang beringin ini ada pada totalitas masing-masing anggotanya. Arham menganalogikan, bagi yang mau bergabung dengan Partai Golkar mesti menerapkan aturan “sekasur” dan “sedapur”. Artinya, keanggotaan di partai harus juga meliputi keseluruhan keluarga anggota bersangkutan.
“Sekasur dan sedapur itu maksudnya antara suami dan istri, antara keluarga, semuanya harus jadi anggota Partai Golkar. Kalau di parpol lain kan ada yang aneh-aneh, suaminya di partai A, sementara istrinya di partai B,” terang dia.
Peraturan keanggotaan dalam satu keluarga ini, kata Arham, merupakan kebijakan partai yang mesti dipatuhi. Karena apabila terdapat anggota keluarga yang berbeda parpol, akan memunculkan pandangan tidak baik di masyarakat. Hal ini bisa berpengaruh pada posisi partai di mata masyarakat.
“Kalau beda partai, orang akan berpikir untuk apa seorang anggota partai menggalang kekuatan ke luar, kalau di dalam saja tidak beres. Di golkar tidak menggunakan itu. Pokoknya bagaimana seisi rumah itu semua harus Golkar. Kalau Golkar ya Golkar semua,” beber Arham.
Kebijakan ini, sambung dia, telah dipraktikkan secara konsisten di Bontang. Yaitu oleh Ketua DPD Partai Golkar Bontang sendiri, Neni Moerniaeni yang juga istri Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Sofyan Hasdam. Sang putra yang sempat terlibat dalam kepengurusan partai lain kini telah bergabung ke Partai Golkar.
“Coba lihat bagaimana konsistennya Ibu (Neni, Red.), bagaimana konsistennya Bapak (Sofyan Hasdam, Red.). Kemarin putra beliau sempat ke partai lain, tapi karena aturan di Golkar itu tidak boleh. Jadi betul-betul satu suara,” tandas Arham. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: