bontangpost.id – Khatulistiwa Expo 2022 resmi ditutup pada Sabtu (2/6/2022) malam. Rangkaian HUT ke-26 eSKa FM tersebut berlangsung semarak. Animo pengunjung membeludak di acara yang diselenggerakan selama sepekan di Koperasi Karyawan PKT itu.

Hal tersebut terlihat dari pengunjung yang padat merayap memadati arena panggung maupun sekitarnya. Beragam hiburan menghiasi penutupan Expo. Mulai dari penampilan band, pertunjukan drumline, pementasan fashion show dalam balutan MUA pengantin, hingga penampilan tarian ratu bollywood.

Manager eSKa FM Abdul Hakim mengucapkan terima kasih atas partisipasi para sponsor serta seluruh pedagang yang ikut mendukung terselenggaranya Khatulistiwa Expo sejak 27 Juni hingga 2 Juli kemarin.

“Walaupun beberapa hari sempat hujan tapi, antusias masyarakat cukup ramai,” ujarnya.

Kesuksesan acara yang didukung bontangpost.id kali ini, menjadi pembuka serta semangat baru bagi Manajemen eSKa FM untuk menggelar kegiatan serupa pada Oktober dan Desember mendatang.

“Inshallah, di penghujung tahun kami akan menyelenggarakan dua kali. Semoga tidak ada kendala,” ucapnya.

Semarak Khatulistiwa Expo, Helat Dua Event Serupa pada Akhir Tahun 1 — Penampilan fashion show MUA turut menghiasi panutupan Khatulistiwa Expo 2022. (Lutfi/bontangpost.id)

Dikatakan Hakim, tak hanya antusias pengunjung saja yang ramai. Melainkan ratusan pedagang kaki lima (PKL), UMKM, ekonomi kreatif, dan lainnya turut mewarnai Khatulistiwa Expo 2022.

Kata dia, 80 persen didominasi oleh warga Bontang sedangkan 20 persen lainnya diisi oleh pengusaha daerah tetangga.

Hal itu diketahui berdasarkan data partisipan yang dihimpun. Yakni sebanyak 60 stand yang berada di dalam gedung, 65 stand di luar gedung dan sekira 100 lebih PKL.

“Kalau ditotal sekira 200an partisipan lah. Jadi tidak hanya menghidupkan industri musik tapi ekonomi masyarakat pun bisa kembali pasca pandemi,” sambungnya.

Ia mengatakan, ada beberapa catatan yang menjadi evaluasi Khatulistiwa Expo 2022. Di antaranya, mepetnya waktu penyelenggaraan, sehingga kurangnya penyediaan fasilitas pembuangan sampah yang menyebabkan kurangnya edukasi pada masyarakat.

“Sebenarnya stand di dalam gedung itu banyak yang mau partisipasi. Karena waktunya mepet jadi kendala juga. Untuk itu kesempatan berikutnya tingkat kebersihan akan kami tingkatkan selama expo berlangsung,” bebernya. (*)