bontangpost.id – Dalam waktu dekat, Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang bakal melakukan tracing terhadap kasus paparan Covid-19 terhadap pasien kodefikasi BTG-95. Hal ini dilakukan setelah adanya informasi bahwa kontak erat pasien sempat mengadakan pertemuan dengan sekelompok orang. Tepatnya pada 11 Agustus lalu.
“Kami akan menggali informasi lebih lanjut. Nantinya orang yang kontak erat bakal di rapid tes,” kata Kasi Surveilan, Imunisasi, Wabah, dan Bencana Diskes Bontang, Adi Permana.
Terlebih lokasi pertemuan bersebelahan dengan pasien lain yang masuk klaster HOP. Meskipun belum diketahui, apakah pemilik rumah tempat pertemuan pernah bertemu dengan pasien tersebut.
Menurutnya, selama ini tim sudah menggali informasi terkait kontak erat pasien. Akan tetapi, terkadang ujaran pasien tidak lengkap. Bahkan, beberapa orang yang masuk hasil tracing kerap menolak dan mengancam petugas.
“Ada yang kami hubungi kedua kali sudah tidak diangkat lagi teleponnya. Ini membuat kami kesulitan,” ucapnya.
Dari keterangan yang didapat pasien BTG-95 telah menjalani isolasi mandiri sejak kedatangan dari Surabaya. Ketika melakukan pemeriksaan di rumah sakit , ia diantar salah satu keluarganya.
Pemeriksaan telah dilakukan Diskes sehubungan klaster HOP, beberapa waktu lalu. Namun, belum menyentuh orang yang terlibat pertemuan dengan kontak erat 95-BTG.
“Tracing itu hasil kombinasi data dari pasien dan lingkungannya,” sebut dia.
Sementara, pemilik rumah tempat pertemuan mengaku belum mendapatkan pemeriksaan. Ia luput dari data yang disampaikan pihak ketua RT. Dikarenakan klaster penularannya berbeda. Ia sempat memiliki inisiatif untuk datang ke lokasi pemeriksaan di kompleks sebelah. Namun ditolak oleh petugas.
“Jadi hingga kini kami sekeluarga belum dapat rapid tes,” ungkap seorang pria yang enggan disebutkan identitasnya.
Saat pertemuan tersebut protokol kesehatan telah dipatuhi. Berupa penyediaan sarana cuci tangan, pemakaian masker, dan lokasi duduk berjarak. Ia menjelaskan kontak erat pasien berada di lokasi dalam waktu yang tidak lama.
“Tidak ada satu jam. Karena saat itu dia mengantarkan orang (pasien) tersebut,” pungkasnya. (*/ak/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post